Tiga Cara Bela Al-Aqsa Menurut Syekh Akram Al-Adlouni
Jakarta (SI Online) – Sekjen Koalisi Internasional Bela Al-Quds dan Palestina Dr Muhammad Akram Al-Adlouni hadir dalam pertemuan sejumlah ulama dan aktivis di gedung AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).
Acara yang bertemakan “Bahaya Proposal Trump terhadap Al-Aqsa dan Langkah Penolakan Efektif” itu dihadiri ratusan aktivis dari berbagai organisasi yang tergabung dengan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis.
Proposal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada 28 Januari 2020 lalu itu berisi untuk memperluas jajahan Israel atas Palestina dan mengklaim Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel.
Karena itulah, penolakan terhadap proposal “Deal of Century” harus dilakukan untuk menyelamatkan Palestina khususnya Baitul Maqdis yang didalamnya ada Masjidil Aqsa yang saat ini terancam diambil alih oleh Israel.
Dr Muhammad Akram Al-Adlouni menyampaikan tiga hal yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia dalam membela Al-Aqsa.
Pertama, membantu secara moral. Menurutnya, dunia Islam melihat Indonesia sebagai jantungnya dunia Islam, sehingga memliki potensi yang besar dalam menyadarkan pihak lain akan palestina. Namun memahami Palestina harus seutuhnya, jangan terbawa narasi yahudi di dunia.
Kedua, bantuan yang bersifat kerakyatan. Indonesia memiliki sejumlah gerakan koalisi, silaturahmi dan forum, bahkan ada puluhan NGO Palestina. Jika mereka melakukan aksi turun ke jalan itu bukan hal yang sia-sia.
“Kalau aksi diberitakan di media, itu sangat membekas di hati rakyat Palestina. Membuat mereka bangkit, bertahan, merasa tidak sendiri menjaga Baitul Maqdis. Bantuan ruh dan moral akan membuat lebih tegar melawan zionis,” kata Akram.
Ketiga, bantuan materi. “Rakyat Palestina tidak meminta nyawa kita. Jiwa dan darah mereka untuk Al-Aqsa. Jihad harta diperlukan untuk membantu Palestina,” jelasnya.
rep: maimon
red: adhila