Tiga Masalah Ini Sering Dialami Ibu Hamil, Apa Saja?

Jakarta (SI Online) – Ada tiga masalah kesehatan yang banyak dialami oleh ibu hamil di Indonesia. Hal ini diungkapkan dokter spesialis kandungan dan kebidanan lulusan Universitas Indonesia dr. Arief Gazali, Sp.OG.
“Terkadang ibu hamil itu kontrol, rutin setiap bulan tapi tiba-tiba darah tinggi, tiba-tiba komplikasi, tiba-tiba pendarahan. Sebetulnya ini kalau kita teliti lebih lanjut, harusnya kan ada tanda-tandanya,” kata Arief di Jakarta, Selasa (29/04) lalu seperti dilansir ANTARA.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta itu menekankan, angka kematian dan kesakitan ibu melahirkan di Indonesia menjadi yang paling tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Tiga masalah utama yang terjadi pada ibu hamil itu adalah yakni preeklamsia atau kondisi saat ibu hamil mengalami darah tinggi secara tiba-tiba, pendarahan yang disebabkan oleh kurangnya zat besi, serta terkena infeksi yang berujung pada malnutrisi.
Pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia, ia menjelaskan biasanya tanda-tandanya sudah dapat dilihat sejak usia kandungan menginjak tiga bulan. Salah satu tandanya yakni adanya gangguan aliran darah.
“Kita harus lihat gangguan aliran darah itu disebabkan oleh apa, kurang kalsium, kurang beberapa mikronutrien atau apa, kalau iya, itu kan bisa dilengkapi sebetulnya,” kata Arief.
Ads: Informasi terkait dunia farmasi di daerah dapat diakses melalui pafisalore.org
Menginjak usia lima bulan, perlu dipastikan apakah gangguan aliran darahnya membaik atau tidak. Apabila gangguan itu tidak membaik, maka ibu hamil akan dinyatakan terkena preeklamsia dan berpotensi berpengaruh terhadap kualitas bayi yang dikandung.
Terkait dengan pendarahan, Arief menyatakan banyak ibu hamil mengalami anemia. Kondisi tersebut akan membuat tubuh ibu memerlukan energi yang lebih besar saat persalinan.
Menurutnya hemoglobin yang cukup akan mempermudah tubuh mengalirkan oksigen dan mengantarkan nutrisi, sehingga kondisi ketika kontraksi akan lebih baik.
“Setelah bayi lahir, rahim itu harus berkontraksi terus menerus. Untuk apa? mencegah yang namanya pendarahan, ini (angka kematiannya) juga masih agak cukup tinggi,” katanya.
Penyebab berikutnya adalah infeksi yang sangat lekat kaitannya dengan gaya hidup. Arief mencontohkan ketika ibu mengalami masa keputihan ringan, ibu tidak segera pergi ke rumah sakit dan menganggap hal tersebut bukan masalah.
Padahal, katanya, bisa saja itu merupakan tanda anak akan segera lahir. Contoh lainnya yakni kondisi di mana air ketuban pecah. Ketuban pecah dinyatakan normal apabila pembukaan sudah di atas empat.