Tiru Orang Arab Jahiliyah, Panji Gumilang Sebut Al-Qur’an Bukan Kalamullah
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, kembali melontarkan pernyataan kontroversial saat berceramah di depan para muridnya.
Melalui video yang dibagikan akun TikTok @herypatoeng pada Senin lalu, pria 76 tahun itu terang-terangan meragukan kebenaran Al-Qur’an sebagai kalamullah (Firman Allah SWT).
Menurut dia, Al-Qur’an bukanlah ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan Nabi Muhammad Saw yang didapat dari wahyu.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu,” tuding Panji Gumilang seperti dikutip viva.co.id, Rabu, 14 Juni 2023.
Al-Qur’an Sudah Menantang Seluruh Orang Arab, Tak Satupun yang Sanggup
Sejatinya, ucapan seperti yang dituduhkan Panji Gumilang bukanlah perkara baru. Sejak Al-Qur’an diturunkan 14 abad lalu kepada Nabi Muhammad Saw, orang-orang Arab kafir jahiliyah sudah mengatakan seperti yang diucapkan Panji Gumilang. Merekalah yang mendahului menyebut Al-Qur’an bukan kalamullah, melainkan hanya perkataan Muhammad saja. Jadi Panji Gumilang sudah sangat telat.
Dan Al-Qur’an pun sudah menjawab celotehan orang-orang Arab kafir jahiliyah itu. Jika Al-Qur’an adalah perkataan Muhammad, Al-Qur’an menantang seluruh orang Arab –yang saat itu berada di puncak ketinggian fasahah dan balagah– agar menandingi Al-Qur’an dengan membuat yang serupa.
Seperti ditulis Syekh Manna’ Al-Qaththan dalam kitabnya “Mabahits fi Ulumil Qur’ani” Rasulullah telah meminta orang Arab menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahapan:
Pertama: Menantang mereka dengan seluruh Al-Qur’an dalam uslub (metode) umum yang meliputi orang Arab sendiri dan orang lain, manusia dan jin, dengan tantangan yang mengalahkan kemampuan mereka secara padu melalui firman-Nya:
قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا
“Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Isra’: 88).
Kedua: Menantang mereka dengan sepuluh surat saja dari Al-Qur’an, dalam firman-Nya: