TKA China Datang, Bukti Cengkraman Asing Kian Kuat?
Entah apa yang terpikir oleh pemerintah pusat saat ini. Di saat rakyat sedang menderita menghadapi pandemi Covid-19, dan rakyat dilarang mudik lebaran 2020, stay at home guna memutus rantai penyebaran covid-19. Disaat itu pula tersiar kabar bahwa pemerintah telah mengizinkan sebanyak 500 TKA China masuk ke Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengaku menyetujui Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) 500 TKA China tersebut. Menurut Plt Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker, Aris Wahyudi, RPTKA diajukan pada 1 April oleh dua perusahaan, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel.
Hal ini pun dibenarkan oleh pemerintah daerah Sulawesi Tenggara, Gubernur Ali Mazi, yang menjadi tujuan dari TKA China tersebut. Pasalnya sebanyak 500 TKA China tersebut akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kebijakan pemerintah pusat tersebut jelas mendatangkan berbagai kritikan keras dari publik. Bahkan, pemerintah daerah setempat menolak dengan keras dan tegas kedatangan TKA Ciina tersebut.
Sebagaimana dilansir Kompas.com, 2 Mei 2020, menyikapi terkait rencana kedatangan TKA asal China tersebut, Gubernur Sultra Ali Mazi dan DPRD Sultra secara tegas menolaknya meski pemerintah pusat telah mengizinkan.
“Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini.
Pasalnya, kedatangan TKA tersebut dianggap dapat menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Terlebih saat ini gelombang PHK sedang terjadi untuk tenaga kerja lokal dan berbagai pihak sedang berjuang untuk melawan pandemi Covid-19.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menilai sikap pemerintah Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19 makin aneh, ngawur, diskriminatif, dan membingungkan. Di satu sisi, kata Pane, bangsanya sendiri dilarang mudik, tapi di sisi lain, 500 TKA China sudah diizinkan masuk ke Sulawesi Tenggara.
“Anehnya pemerintahan Jokowi mengizinkan TKA China datang ke Sultra. Rencana kedatangan 500 TKA China di saat pandemi Corona ini diungkapkan Gubernur Ali Mazi pada 27 April kemarin. IPW melihat sikap ngawur pemerintah tersebut bisa memicu konflik di masyarakat,” kata Pane seperti dikutip Warta Kota, Rabu (29/4/2020).
Hal senada pun dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang merasa tidak terima terhadap adanya tenaga kerja asing (TKA) dari China yang diklaim masih dapat izin masuk ke Indonesia. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk penghinaan terhadap akal sehat, mengingat masih ada tenaga kerja lain dari dalam negeri yang menurut Fadli bisa dipekerjakan.
“Sungguh keterlaluan masih memasukkan TKA China di tengah pandemi COVID-19. Ini menghina akal waras kita,” kata Fadli di Jakarta, Rabu (29/4/2020).