Tolak Legalisasi Judi, HNW: Sumber Penerimaan Negara Harus Legal dan Tidak Terlarang

“Padahal tahun 2023 peredarannya baru mencapai Rp 327 T, dan itu menurut Menkominfo ketika itu Budi Arie Setiadi sudah menjadikan Indonesia sebagai “negara darurat judi online” dengan segala dampak negatifnya baik sosial, ekonomi, moral maupun keagamaan. Sekarang dengan peredaran melonjak mendekati empat kali lipat dan apalagi bila dilegalkan salah satu jenis judinya, bisa dibayangkan kedaruratan yang melanda Indonesia yang tidak akan membantunya hadirkan generasi emas menyongsong Indonesia Emas 2045. Karena dengan tegaknya hukum dan besarnya uang yang bisa diselamatkan dari korupsi, dan terhindarnya kerugian publik akibat judi online, itu semua bisa memberikan manfaat yang besar dan positif kepada (pemasukan) keuangan Negara yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa komitmen Presiden Prabowo Subianto adalah untuk menegakkan hukum dan menghadirkan pemerintahan yang bersih tentunya termasuk bersih dari korupsi dan perjudian. Apalagi, instrumen hukum yang dibuat oleh DPR dan Pemerintah terkait illegalnya perjudian sudah cukup memadai, yakni adanya ancaman hukuman yang tegas bagi penyelenggara dan pelaku perjudian sebagaimana diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang – Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
HNW mengatakan Presiden Prabowo juga sempat menyebutkan bahwa kerugian akibat judi online mencapai Rp900 triliun per tahun dan kerugian itu menyasar masyarakat berpenghasilan rendah. Selain kerugian material yang besar, ada juga kerugian lain yang tidak ternilai, yakni kerugian sosial dan ethika masyarakat Indonesia akibat dari perjudian.
“Bila perjudian yang ilegal saja efek rusaknya bisa sangat besar bahkan menjadikan Indonesia darurat judi online, apalagi apabila perjudian (dimulai dari kasino) tersebut malah dilegalkan. Dampak negatifnya akan jauh lebih besar dibanding ‘manfaat’ ekonomi yang mungkin ingin diraih,” pungkasnya.
red: adhila