NUIM HIDAYAT

Tragedi Gaza, Mengungkap Kebenaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah

Begitulah manusia. Kalau sudah ada keinginan dan dendam serta nafsu Iblis menguasainya, maka dia akan berperilaku lebih ganas dari binatang. Saat itu alat inderanya tertutup dari kebenaran. Ia tidak mendengar suara-suara kebenaran, meski suara itu dibunyikan oleh jutaan orang. Al-Qur’an menyatakan,

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. al A’raf 179)

Bila kita kembali kepada ayat terakhir al Fatihah itu, maka kita melihat nurani Netanyahu dan Trump itu telah hilang. Mereka telah berubah menjadi manusia-manusia drakula yang haus darah manusia. Dalam hati mereka berkata, “Akulah yang benar, agamaku, keyakinankulah yang benar. Akulah yang hebat. Agamakulah yang hebat”. Mereka juga berkata,”Orang-orang Islam Palestina itu orang-orang bodoh. Jangan sampai mereka mendirikan negara. Bahaya kalau mereka memimpin atau mempunyai negara.”

Maka kalau ada orang Muslim menyalahkan Hamas, kita hanya mengelus dada. Kita menyerukan mereka untuk bertobat sebelum ajal tiba. Hamas adalah pejuang Islam Gaza/Palestina.

Hamas (Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah / حركة المقاومة الإسلامية) merupakan cabang dari Ikhwanul Muslimin di Palestina. Hamas resmi berdiri pada 14 Desember 1987. Tokoh pendirinya antara lain adalah Syaikh Ahmad Yasin, Abdul Aziz ar-Rantisi, dan Mahmud Zahar.

Hamas adalah organisasi pejuang-pejuang Islam yang cinta Al-Qur’an. Hamas adalah pejuang-pejuang Islam yang yakin bahwa Al-Qur’an adalah solusi bagi kehidupan manusia. Hamas ingin mendirikan negara Palestina merdeka yang dilandasi oleh nilai-nilai Al-Qur’an.

Cita-cita Hamas yang mulia inilah yang tidak diinginkan oleh Netanyahu dan Trump (dan sebagian pemimpin Arab yang zalim). Netanyahu dan Trump ingin menghabisi Hamas. Kedua pemimpin negara Yahudi dan Nashrani itu ingin menghabisi Hamas dan Palestina tidak boleh dipimpin Hamas. Mereka ingin Palestina dipimpin oleh orang-orang yang ‘menganut nilai sekuler’ seperti mereka. Palestina menjadi seperti negara-negara Arab lain, yang tunduk dan patuh pada mereka. Mereka takut bila Palestina berdiri dan dipimpin Hamas, Palestina akan menjadi negara seperti Iran dan Turki yang mempunyai kehebatan dalam ‘ilmu dan teknologi’.

Itu dari segi politik. Dari psikologis, dua pemimpin ini tidak pernah merasakan kenikmatan ruhiyah. Mereka tidak pernah merasakan kenikmatan shalat, kenikmatan membaca Al-Qur’an, kenikmatan sedekah, kenikmatan menolong orang yang kesusahan dan lain-lain. Hati kedua pemimpin itu dipenuhi dengan dendam, hasad, ujub dan lain-lain. Penyakit-penyakit jiwa yang disebut dalam Al-Qur’an, ada dalam jiwa dua pemimpin itu.

Kedua pemimpin itu merasakan kenikmatan bila mereka minum minuman keras, ‘berzina’, mendapat tepuk tangan pendukungnya, berkuasa, berbohong diam-diam dan semacamnya. Berbagai dosa besar dianggap biasa oleh dua pemimpin penjahat itu.

Memang dalam kitab pedoman Yahudi dan Nashrani tidak ada pembahasan penyakit jiwa (psikologis) ini. Pembahasan penyakit jiwa ini hanya ada dalam Al-Qur’an (dan sunnah Rasulullah). Al-Qur’an, kitab suci yang sempurna, bukan hanya membahas tentang penyakit jiwa manusia, tapi juga memberikan terapi bagi penyakit jiwa manusia.

Manusia yang jiwanya kotor itu, bila jadi pemimpin, maka ia akan menjelma menjadi Firaun. Siapa yang setuju dengannya, maka akan selamat. Dan siapa yang tidak setuju dengannya maka akan dibunuh.

Netanyahu dan Trump telah menjadi Firaun masa kini. Siapa yang mendukung Hamas (pejuang Palestina), maka akan mereka habisi. Siapa yang menentang Hamas akan mereka rangkul. Para pemimpin negara yang menentang Hamas, akan mereka bantu kekuatan militernya dan mereka bantu perdagangan internasionalnya. Pemimpin negara yang membantu Hamas (misalnya Iran dan Turki), akan mereka ‘habisi’. Mereka boikot negaranya dan lain lain. Gaya politik Netanyahu dan Trump, mirip dengan gaya politik Bush dalam memberantas terorisme (menghancurkan Irak dan Afghanistan).

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button