Tugas Dakwah, 189 Mahasiswa STID Mohammad Natsir Dikirim ke Pelosok Nusantara
Bekasi (SI Online) – Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir melepas 189 mahasiswa untuk menjadi dai dan daiyah Kafilah Dakwah 1442 Hijriah. Pelepasan dai/daiyah yang akan ditugaskan untuk berdakwah ke 12 titik pedalaman, suku terasing dan perbatasan Nusantara itu dilaksanakan di Kampus STID Mohammad Natsir, Tambun, Bekasi, Senin (05/04/21).
Para dai dan daiyah Dewan Dakwah ini akan ditugaskan berdakwah di tengah masyarakat selama Ramadhan 1442 H ke berbagai daerah mencakup; Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Palembang, Riau, Medan, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT dan Nias, membina keagamaan, pendidikan dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
Ketua STID Mohammad Natsir, Dwi Budiman Assiroji, dalam sambutannya mengatakan bahwa meski tahun lalu pemberangkatan dai sempat terkendala Pandemi covid 19, tahun ini STID Mohammad Natsir dapat kembali mengirimkan dai program Kafilah Dakwah Ramadhan. Ia juga mengimbau, agar para dai totalitas mencurahkan segala tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan program pembelajaran dakwah ini.
“Sekalipun ini hanya praktik pembelajaran, namun ini adalah dakwah yang sesungguhnya. Seperti pilot yang sedang praktik mengemudi pesawat, jikalau gagal, maka fatal akibatnya. Maka dari itu, kita juga harus menjalani dengan sesungguhnya.” ujarnya.
Dwi juga mengingatkan bahwa dakwah merupakan amal jama’i yang dikerjakan kolektif. Kemampuan komunikasi, manajemen dan organisasi yang telah dienyam di bangku perkuliahan harus diimplementasikan dan membuahkan manfaat di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh dai dengan senantiasa meluruskan niat, bersiap menghadapi kerikil rintangan di jalan dakwah dan berharap pertolongan dari Allah SWT.
Sementara, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STID Mohammad Natsir, Aan Handriyani, menyampaikan bahwa para kader Dai Dewan Dakwah yang akan dikirim telah mendapatkan berbagai pelatihan praktis dan teoritis selama tiga tahun berupa skill pemberdayaan ekonomi, praktik ubudiyah dan ilmu keagamaan.
Aan juga mengimbau agar senantiasa mencerminkan lima karakter dakwah Dewan Dakwah dalam setiap gerak dakwah, yakni pengawal akidah, penegak syariah, penjalin ukhuwah islamiyah, perekat umat, pengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pendukung solidaritas dunia Islam
Kafilah dakwah merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk nyata kampus dakwah dalam menjalankan misi menyebarkan dakwah hingga ke pelosok Nusantara. Kegiatan berlangsung selama kurang lebih satu bulan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Sebelum diberangkatkan, 189 Dai ini diberikan pembekalan untuk melaksanakan kegiatan berupa pembinaan keagamaan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Tidak hanya menjalankan program kafilah, para dai juga ditugaskan untuk menjadikan momen ini awal gerak dakwah yang akan terus berlanjut di tempat tersebut. []