Tuntas! ‘Mosi Dipercaya’ Rakyat: AMIN Songsong Kemenangan
Apalagi populer di kalangan komunitas anak muda milenial alias Gen Z dengan salah satu narasi penyebutannya yang viral: “Percum saja lu Gemoy, kalau lu gampang digibranin (dicurangin).
Sementara, Ganjar Pranowo, adalah “dinasti sintetis” dicangkokkan ke PDIP yang boleh jadi penyebabnya karena kurang lebih hal yang sama tersandera dan disandera pula. Malah, PDIP disoroti sebagai partai gudang koruptor.
Kedua, didukung oleh partisipasi publik komunitas swadaaya mandiri, tanpa pamrih, dan genieun sukarelawan politik.
Realitas pendukung yang hanya dimiliki oleh Anies semenjak Pilkada 2017 perintisannya yang memenangkan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta yang terhadap implementasi kesejahteraan, kesetaraan, keadilan dan kesatuan persatuan itu benar-benar terbuktikan dan terwujudkan di Jakarta.
Sementara, yang lain tidak hanya tiruan tetapi produk sintetis murni rekayasa buatan rezim. Yang hanya berorientasi kepada kepentinga duit. Membuat ambrol kas para korporasi oligarki.
Ketiga, dukungan swing voter para komunitas pembelot de facto koalisi partai oligarki rezim penguasa: seperti ditunjukkan dengan kehadiran Sekber Nasional Kuning, Ijo dan Biru (KIB). Sebagai refleksi kekecewaan rakyat akar rumput terhadap elite politik partai Golkar, Gerindra, PAN.
Juga sebagaimana sempalan baru dari partai Demokrat, justru kemudian menjadi relawan Bintang Mercy Perubahan diinisiasi oleh Mohammad Sukri, Achmad Rivai, Ramadhan Pohan, Hengky Luntungan, Muhammad Hasyim Husein, Anton Rivai dll
Dan keempat, terakhir dukungan yang berasal dari publik floating mass yang justru tengah terempati dan tersimpati menjadi mesin turbulensi yang mendorong sangat besar untuk berebut antrian merapat ke Amin:
Lihatlah kebangkitan seluruh umat Islam bersatu mendukung memenangkan Amin. Tidak saja organisasi lokomotif NU dan Muhamadiyah. Melainkan para habaib, kyai dan ulama berikut pondok-pondok pesantren, serta ratusan ormas-ormas Islam lainnya di seluruh Indonesia mendukung kemenangan Amin.
Dukungan kemenanagan lain datang pula dari para mahasiswa, serikat buruh, petani dan nelayan, organisasi profesi pendidikan, kesehatan dan hukum yang membutuhkan perubahan dan perbaikan kehidupan dan perikehidupan rakyat, bangsa dan negara ke masa depan.
Juga komunitas milenial berusia muda dan Gen Z, adalah para generasi pengubah yang ingin lebih berperan di aras perubahan yang akan dibawakan oleh Amin ini terutama transformasi kemajuan di dunia industri teknologi digital dll.
Sungguh luar biasa keempatnya merupakan elemen dan instrumen infrastruktur politik yang berasal dari rakyat secara geniuen yang diakui Anies secara jujur, tulus dan iklas —bukan bentuk polesan kata-kata narasi dan pencitraan semata, tetapi merekalah sebagai wujud asli pemilik kedaulatan sesungguhnya.