Umat Islam Bogor Gelar Aksi Tuntut Kejelasan Hukum Kasus Wanita Bawa Anjing ke Masjid
Bogor (SI Online) – Sejumlah massa dari berbagai elemen umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Bogor Raya menggelar aksi damai di depan Mapolres Kabupaten Bogor, Jl Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (2/8/2019).
Aksi tersebut digelar dalam rangka meminta kejelasan tentang proses hukum kasus wanita membawa anjing dan memakai alas kaki ke Masjid al Munawaroh Sentul Bogor pada akhir Juni 2019 lalu.
“Sehubungan SM, wanita pembawa anjing dan memakai alas kaki yang masuk ke masjid telah ditetapkan sebagai tersangka, kami mendukung pihak kepolisian untuk memproses dengan seadil-adilnya demi tegaknya hukum serta mewakili umat Islam bukan hanya skala nasional bahkan internasional yang tersakiti dan menjadi korban karena rumah ibadahnya dinodai,” kata Ketua FUI Bogor Ustaz Hasri Harahap dalam pernyataan sikapnya.
Menurutnya, karena kasus ini sudah berlangsung selama satu bulan, FUI menggelar aksi dalam rangka mempertanyakan sebagai tanggung jawab kepada umat, sudah sejauh mana proses penanganan kasus penodaan agama ini.
“Kami menilai tersangka SM pada saat kejadian dalam keadaan sadar, dalam investigasi kami SM ketika kejadian bisa mengendarai mobil bahkan parkir dengan baik dan lurus, SM juga menggunakan handphone dalam melakukan perbuatannya, indikasi-indikasi tersebut membuat kami menilai SM sebagai orang yang sehat. Karena itu kami meragukan jika SM nantinya dikategorikan sebagai orang yang mengalami gangguan jiwa,” ujar Hasri.
Ada sejumlah tuntutan FUI dalam aksi tersebut, diantaranya:
Pertama, meminta kejelasan tentang keberadaan tersangka SM saat ini dan siapa saja yang sudah dimintai keterangan dalam kasus ini. FUI juga siap menghadirkan saksi-saksi yang menguatkan apabila diperlukan.
Kedua, meminta kejelasan terkait barang bukti khususnya handphone yang dibawa tersangka SM saat kejadian. FUI menilai dari handphone itulah bisa diperoleh informasi yang lebih jelas sekaligus menambah pembuktian bahwa SM sebagai orang yang waras karena bisa menggunakan handphone.
Ketiga, meminta kejelasan terkait dikembalikannya berkas perkara SM oleh pihak kejaksaan.
Keempat, mendukung pihak kepolisian untuk menegakkan hukum secara adil, profesional dan terbuka sehingga kasus penodaan agama ini bisa segera selesai dan tersangka SM bisa mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Penegakkan hukum akan menjadi pelajaran agar dikemudian hari tidak terjadi lagi kasus-kasus penodaan agama.
“Kami umat Islam akan selalu berjuang membela agama dari setiap aksi penodaan sebagai bagian dari kewajiban. Kami mengajak umat Islam merapatkan barisan memperkuat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan kewaspadaan khususnya dalam menjaga setiap rumah ibadah. Kami juga mengajak umat Islam untuk senantiasa memperkuat jemaah dengan memakmurkan masjid di setiap wilayah,” tandas Ustaz Hasri.
red: adhila