INTERNASIONAL

Uni Eropa: Tak Ada Bukti Laporan Hamas Curi Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Brussels (SI Online) – Komisi Eropa menegaskan, mereka tidak memiliki bukti bahwa Hamas mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza, serta menambahkan bahwa situasi kemanusiaan di daerah kantong itu sebagai “bencana.”

Berbicara dalam pengarahan kepada wartawan, Senin (7/7), Juru bicara Komisi Eropa Eva Hrncirova menanggapi pertanyaan mengenai tuduhan bahwa kelompok Palestina Hamas mengalihkan bantuan yang ditujukan untuk warga sipil.

“Kami tidak memiliki laporan apa pun mengenai Hamas yang mencuri bantuan,” jawabnya, seraya menekankan komitmen UE terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang independen dan netral.

“Jelas, kami tidak menyembunyikan fakta bahwa situasi di Gaza sangat buruk dan sangat, sangat rumit,” tambah Hrncirova.

“Meski begitu, kami memiliki sistem yang sudah ada. Kami memiliki infrastruktur untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, dan ini adalah sistem yang harus segera digunakan untuk membantu orang-orang di Gaza yang kelaparan,” lanjutnya.

Hrncirova menggarisbawahi bahwa UE terus bergantung pada organisasi kemanusiaan internasional yang stabil untuk menyalurkan bantuan.

“Kami tidak bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Global karena kami berpikir bahwa bantuan kemanusiaan tidak akan pernah bisa diprivatisasi, dipolitisasi, atau menjadi alat konflik,” imbuhnya.

Komisi tersebut terus meminta otoritas Israel untuk memberikan akses kepada mitra bantuannya di Gaza.

Yayasan Kemanusiaan Gaza adalah mekanisme AS yang sangat kontroversial yang didukung Israel yang beroperasi di Jalur Gaza sejak 27 Mei, di mana ratusan warga Palestina yang mencari bantuan telah dibunuh di atau dekat lokasi distribusi bantuannya oleh tentara Israel dalam dua bulan terakhir, menurut pejabat PBB.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan lebih dari 170 LSM, termasuk Oxfam, Amnesty International, dan Doctors Without Borders (MSF), menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan diakhirinya “skema distribusi mematikan Israel, termasuk apa yang disebut Yayasan Kemanusiaan Gaza,” dan kembali ke mekanisme koordinasi yang dipimpin PBB.[]

Sumber: Anadolu

Artikel Terkait

Back to top button