UNICEF: Hentikan Pembunuhan Anak-anak di Palestina
Jenewa (SI Online) – Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) menyerukan agar diakhiri serangan terhadap di Palestina. Hal ini disampaikan sehari setelah dua anak di Palestina meninggal di Jalur Gaza oleh serangan pasukan pendudukan Israel saat mereka mengikuti aksi damai pawai kepulangan dan pembebasan blokade Jalur Gaza.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (10/2), UNICEF menyatakan “kesedihan mendalam” atas kematian kedua anak tersebut. UNICEF mengatakan bahwa status kematian mereka masih di dalam “verifikasi”.
Organisasi anak PBB ini dalam pernyataannya menegaskan bahwa peristiwa berdarah hari Jumat menunjukkan berlanjutnya kekerasan terhadap anak-anak di Palestina, bersamaan dengan peringatan 30 tahun penandatanganan Konvensi Hak-hak Anak.
“Sudah tiba saatnya kekerasan terhadap anak-anak diakhiri,” kata organisasi PBB itu dalam pernyataannya. “Penderitaan anak-anak Palestina melampaui penderitaan fisik selama bertahun-tahun, yang juga membuat mereka menanggung beban psikologis,” imbuhnya.
UNICEF menegaskan perlunya melindungi anak-anak dalam berbagai keadaan. Menghindari segala bentuk serangan terhadap mereka, atau yang membahayakan mereka oleh pihak mana pun.
Dua bocah Palestina, Hassan Shalabi berusia 14 tahun dan Hamzah Eshteiwi berusia 17 tahun, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel saat mereka mengikuti aksi damai pawai kepulangan dan pembebasan blokade yang dilakukan setiap pekan di hari Jum’at di perbatasan timur Jalur Gaza.
Menurut lembaga HAM Palestina “Al-Mezan”, pasukan penjajah Israel menggunakan kekuatan berlebihan dan mematikan pada hari Jumat (8/2/2019) lalu. Sehingga membunuh dua anak dan melukai 104 lainnya, termasuk 43 anak-anak, 5 wanita dan seorang paramedis.
Menurut laporan HAM, jumlah total korban meninggal oleh pelanggaran yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak dimulai pawai kepulangan pada 30 Maret 2018 mencapai 265 orang, termasuk 38 anak-anak, 2 wanita, 8 orang cacat dan 3 paramedis, ditambah dua wartawan. Sementara pasukan penjajah Israel terus menahan mayat (11) korban, termasuk (3) anak-anak.
Laporan ini menambahkan bahwa (14378) orang terluka oleh tindakan represif pasukan penjajah Israel terhadap pawai kepulangan, termasuk (3058) anak-anak, 630 perempuan, 171 paramedis dan 149 wartawan. Sementara (7635) terluka dengan peluru tajam, termasuk (1426) anak-anak dan 152 wanita.
sumber: infopalestina