OASE

Universalitas Islam dari Aspek Zaman

Karena itu, jika orang Yahudi mengklaim mereka mengikuti Nabi Musa AS merupakan klaim yang tidak sesuai kenyataan, sebab Nabi Musa AS sendiri adalah beragama.

Islam Agama Satu-satunya

Allah SWT menegaskan bahwa sebutan Muslimin (orang-orang Islam) bukan sebutan baru bagi umat Nabi Muhammad Saw saja, akan tetapi seluruh pengikut para nabi dan rasul disebut dengan Muslimin.

“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu.” (Q.S. Al-Hajj [22]: 78). Hal ini menegaskan bahwa Islam adalah agama satu-satunya yang diturunkan Allah SWT di muka bumi ini.

Contoh para pendeta Nasrani dari Habasyah (70 orang) yang dikirim oleh Raja Najasyi untuk bertemu Rasulullah Saw saat dibacakan Al-Quran maka mereka beriman dan menyadari bahwa sebelumnya berarti agama mereka adalah Islam.

“Dan apabila dibacakan (Al-Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: “Kami beriman kepadanya; sesungguhnya Al-Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).” (Q.S. Al-Qashash [28]: 53).

Kesatuan Risalah

Islam menyeluruh dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman, karena adanya kesatuan risalah para rasul yang diutus Allah SWT. Oleh karena itu, misi yang diemban oleh para rasul tersebut adalah sama yaitu akidah dan ibadah.

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (Q.S. Al-Anbiya [21]: 25).

Karena misinya sama maka tidak ada dari seorang rasul pun yang kemudian mendirikan agama baru, dengan penyembahan yang baru, misalnya menyembah kepada dirinya.

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Q.S. Ali Imran [3]: 79).

Kesatuan risalah Islam ini dipertegas dan bahkan Al-Qur’an pun sudah disebut-sebut dalam Kitab-Kitab sebelumnya. “Dan sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.”_ (Q.S. Asy-Syuara [26]: 196).

Risalah Penutup

Kesatuan risalah (misi) Islam ini sampai dengan risalah yang dibawa oleh penutup para nabi dan rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw. Dengan Nabi Muhammad Saw sebagai penutup para nabi dan rasul maka tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button