Untuk Kau yang Buat Tagar #Nyusahin di Medsos
Ada tagar #Nyusahin yang menyindir gangguan terhadap sejumlah penumpang akibat ratusan ribu umat yang memadati bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyambut kepulangan Habib, hari ini (10/11/2020). Antara perlu dan tidak untuk menanggapi tagar yang picik ini.
Tapi, ada baiknya ditanggapi. Supaya orang yang membuat tagar tsb paham tentang suasana lahir-batin rakyat. Perlu ditanggapi karena sebesar apa pun kesusahan publik yang diakibatkan penyambutan Habib itu, jauh lebih kecil dari kesusahan yang disebabkan oleh perbuatan para cukong yang berkolaborasi dengan para penguasa bejat.
Saya awali dengan identifikasi kau yang membuat tagar itu. Saya menduga, kau adalah orang yang membenci ulama. Bisa jadi kau adalah salah seorang buzzerRp. Ada kemungkinan kau adalah anak salah seorang pengusaha rakus yang tadi pagi menggunakan Soetta.
Setengah hari kesusahan yang disebabkan kedatangan Habib tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesusahan yang dialami puluhan juta rakyat akibat penggarongan yang dilakukan oleh para pemburu batubara di Kalimantan, pemburu nikel di Sulawesi, dan para pecoleng uang BLBI, Bank Century, Bank Bali, Jiwasyara, Bumiputra, Garuda, Sumber Waras, TransJakarta, dan banyak lagi.
Kau katakan penyambutan Habib membuat pengguna bandara Soetta harus jalan kaki menuju terminal. Tahukah kau penderitaan anak-anak SD di pedalaman yang harus menyeberangi sungai deras degan jembatan tali, sementara para pejabat enak-enak duduk di ruang ber-AC dengan kendaraan mewah?
Tahukah kau bahwa Habib sudah belasan tahun meneriakkan penegakan keadilan bagi seluruh rakyat, sementara dia menolak uang sogok ratusan miliar bahkan triliun?
Tahukah kau, hei pembuat #Nyusahin, bahwa Habib dan ribuan relawan Beliau sudah puluhan tahun turun ke banyak lokasi bencana alam tanpa pemberitaan media? Tahukah kau bahwa mereka melakukan itu untuk meringankan kesusahan para korban?
Jadi, berpikirlah kau dengan jernih sebelum mengatakan penyambutan Habib tadi pagi menyusahkan para pengguna bandara. Kau seharusnya melihat bahwa yang dilakukan oleh Habib bukan pertunjukan hura-hura. Dia tidak pernah meminta siapa pun datang ke bandara untuk menyambut dirinya. Rakyatlah yang datang berbondong-bondong ke Soetta dari seluruh pelosok negeri.
Habib tidak sedang menghabiskan uang rakyat. Bukan sedang menumpuk kekayaan. Tidak juga sedang menggendutkan rekening banknya.
Beliau pulang untuk melanjutkan perjuangan. Memang boleh jadi kau, si pembuat tagar #Nyusahin, tidak memerlukan Habib karena kau sudah kenyang dan nyaman. Karena itu, kau tak rela terganggu sedikit di tengah lautan aspirasi yang menghargai Habib.[]
10 November 2020
Asyari Usman
Sumber: Facebook Asyari Usman