Usut Tewasnya Enam Laskar FPI, Muhammadiyah Desak Pemerintah Bentuk Tim Independen
Maka PP Muhammadiyah sangat mendesak dibentuknya tim independen tersebut. Kasus ini harus diusut secara tuntas, bernas, dan terbuka.
Namun, ia juga mengingatkan agar kasus ini jangan sampai menutup kesadaran publik atas kasus kejahatan korupsi yang semakin terstruktur, sistematis, dan massif, serta mengurita.
“Ada problema besar, yang problema besar itu perlu kita cermati bersama dan dijadikan agenda bersama. Karena korupsi itu common enemy (musuh bersama) semua eleman,” ungkap mantan pimpinan KPK itu.
Busyro menegaskan, jangan sampai peristiwa Tol Cikampek mengalihkan dan menjadikan lengah atas terjadinya potensi korupsi dan agenda atau problem besar lain. Meskipun ia tetap berharap insiden Tol Cikampek diusut dengan tuntas.
Secara terpisah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, juga mengapresiasi langkah FPI yang meminta Komnas HAM untuk mengusut tuntas kasus yang menghilangkan nyawa enam laskar mereka.
“Saya mengapresiasi langkah FPI yang meminta Komnas HAM mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM oleh polisi. Saya juga mengapresiasi Komnas HAM yang merespon positif dengan membentuk tim investigasi. Itu inisiatif dan jalan penyelesaian yang damai dan elegan,” ungkap Mu’ti dalam keterangannya, Selasa (8/12).
Mu’ti menyarankan agar kepolisian bersikap terbuka dan merespon permintaan investigasi secara positif untuk menjawab berbagai spekulasi di masyarakat yang menengarai polisi telah melakukan kekerasan.
red: faza haniyya