Utusan PBB: Mediasi Internasional Sedang Berlangsung untuk Akhiri Krisis Sudan
New York (SI Online) – Upaya mediasi di Sudan dan luar negeri sedang dilakukan untuk menemukan solusi yang mungkin bagi negara itu seminggu setelah pemerintah sipil digulingkan dalam kudeta militer.
“Banyak partner bicara yang kami ajak berunding di Khartoum, tetapi juga secara internasional dan regional, rata-rata mengungkapkan keinginan kuat agar kami bergerak maju dengan cepat untuk keluar dari krisis dan kembali ke langkah normal,” kata Utusan PBB Volker Perthes kepada wartawan di Markas PBB New York dalam konferensi video dari ibu kota Sudan, Senin (01/11/2021).
Utusan PBB untuk Sudan pada Ahad bertemu dengan Perdana Menteri terguling Abdalla Hamdok, yang berada di bawah tahanan rumah. Perthes mengatakan di Twitter mereka “membahas opsi untuk mediasi dan jalan ke depan untuk Sudan.”
Pada Senin kemarin, Perthes mendesak Sudan untuk kembali “ke langkah-langkah transisi politik, seperti yang kita lihat sebelum 25 Oktober, ketika kudeta militer terjadi”.
Hamdok mengatakan pemulihan pemerintahannya dapat membuka jalan menuju solusi di negara itu, menurut sebuah pernyataan dari kementerian informasi.
Hamdok, menurut pernyataan itu, menuntut agar situasi di Sudan kembali seperti sebelum kudeta, menolak untuk berunding dengan penguasa militer.
Pada 25 Oktober, Jenderal tertinggi Sudan Abdel Fattah al-Burhan membubarkan kabinet serta Dewan Penguasa gabungan militer-sipil yang memimpin transisi Sudan menuju pemerintahan sipil penuh setelah penggulingan otokrat Omar al-Bashir pada 2019.
Dalam sebuah langkah yang secara luas dikutuk secara internasional, Burhan mengumumkan keadaan darurat dan menahan para pemimpin sipil Sudan, termasuk Hamdok dan anggota pemerintahannya.
Hamdok, seorang ekonom internasional, kemudian dibebaskan dan ditempatkan secara efektif di bawah tahanan rumah.
Red: Agusdin/Alarabiya