SUARA PEMBACA

Viral Guru Honorer Spill Gaji, Ada Apa?

Islam Memuliakan dan Menyejahterakan Guru

Allah SWT berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah 11)

Berdasarkan ayat mulia di atas, Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Allah pun akan memberikan pahala jariyah (pahala yang terus mengalir walaupun sudah meninggal) bagi yang menyampaikan ilmu pengetahuan ke orang lain. Melalui ilmu tersebut orang lain mendapatkan manfaat dan kebaikan dunia akhirat. Kedudukan guru sebagai penyampai ilmu begitu tinggi dan mulia di sisi Allah.

Peradaban suatu negara akan senantiasa tegak berdiri, apabila ideologi negara (disertai tsaqafah atau pengetahuan pendukungnya) hidup dan terinternalisasi dalam jiwa, pemikiran dan perbuatan generasinya. Sehingga Islam memandang pendidikan sebagai investasi keberlangsungan peradaban Islam masa depan. Di pundak para gurulah proses internalisasi ini dilakukan. Ini bukanlah tanggung jawab yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, ketulusan, intelektualitas dan keteladanan pada pribadi seorang guru.

Islam sangat memperhatikan dan menjamin kesejahteraan guru, agar fokus dalam tanggung jawabnya tersebut.

Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw dalam masa kepemimpinan di Madinah. Beliau Saw memberikan upah berupa kebebasan dari tawanan perang kepada 70 orang Quraisy, karena telah mengajar anak-anak muslim dalam membaca dan menulis.

Kebijakan Rasulullah Saw ini juga dilanjutkan oleh kepemimpinan kaum muslim selanjutnya. Masa khalifah Umar bin Khattab gaji guru sebesar 15 dinar (setara 38,25 juta rupiah).

Kitab “Madza Qaddama al Muslimuna li al ‘Alam” menjelaskan gaji yang diterima oleh guru pada masa Shalahuddin al Ayyubi di Madrasah Suyufiyah dan Shalahiyah berkisar 11 dinar (setara 28 juta rupiah) sampai 40 dinar (setara 102 juta rupiah) per bulan.

Tak hanya itu negara juga menghargai karya para guru yang bisa membuat karya buku baik bidang agama maupun sains dan teknologi. Negara membalasnya dengan emas seberat buku yang dihasilkan. Apresiasi yang begitu tinggi, Islam berikan kepada para guru atas jasa dan pengabdiannya. Wallahua’lam bish-shawab.

Desti Ritdamaya, Praktisi Pendidikan.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button