Virus Corona, Indonesia di Ambang Bencana?
Pemerintah juga menyediakan anggaran sebesar Rp72 miliar untuk influencer agar ikut membantu menarik wisatawan ke Indonesia.
Coba bayangkan. Bagaimana logika berpikirnya? Ketika negara-negara lain melakukan langkah preventif dan membatalkan berbagai acara penting, pemerintah Indonesia malah mencoba menarik sebanyak mungkin wisatawan, termasuk berharap tenaga kerja China segera kembali.
Gelaran Singapura Airshow batal. Singapura Airlines dan anak perusahaannya membatalkan 30 penerbangan ke Indonesia.
Jeneva Motor Show di Swiss yang semula akan digelar 5-15 Maret dibatalkan.
KTT AS-Asean juga ditunda. KTT yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi itu semula akan digelar pada tanggal 14 Maret di Las Vegas AS. Namun karena 60 orang warga AS terpapar virus itu Presiden Trump memutuskan menunda. Padahal Jokowi sudah berencana hadir dan sudah menyiapkan pesawat kepresidenan yang baru.
Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan umroh dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Sementara India juga mulai mewaspadai Indonesia. Mereka memindai semua penumpang yang berasal dari Indonesia dan sembilan negara lainnya yang sudah positif terpapar Corona.
Kebijakan beberapa negara tersebut menunjukkan betapa mereka sangat serius dan waspada menghadapi kemungkinan dampak virus Corona. Sebaliknya Indonesia malah membuka diri lebar-lebar pintunya, hanya dengan pertimbangan masalah ekonomi.
Dengan kebijakan dan langkah-langkah yang diambil pemerintah, tidak perlu heran bila dunia mempertanyakan Indonesia.
Laman media Inggris Daily Mail edisi Ahad (2/3) menulis, Indonesia memiliki populasi lebih dari 267 juta orang, tetapi pada Sabtu pagi Indonesia dilaporkan hanya menguji 136 orang untuk COVID-19. Semuanya dengan hasil negatif.
Mereka membandingkan dengan negara bagian New South Wales, Australia yang memiliki penduduk hanya 8 juta jiwa. Mereka telah menguji lebih dari 2.200 orang, dan menemukan empat kasus.
Negara tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia memiliki populasi lebih kecil daripada Indonesia tetapi telah melakukan tes setidaknya sepuluh kali lebih banyak. Semuanya telah melaporkan sejumlah kasus.
Percaya diri dan optimis sangat penting. Tapi jangan sampai tidak waspada, teledor, apalagi ceroboh dan mengecil-ngecilkan persoalan.
Bukankah pepatah lama mengajarkan “Lebih baik sedia payung sebelum hujan.” Bersiap dan waspada, jangan sampai terkaget-kaget ketika bencana tiba.
Jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Keempat terbesar di dunia. Bila sampai virus Corona merebak dan tak tertangani secara baik, bisa menjadi bencana besar. Bukan hanya bagi Indonesia. Tapi juga dunia.
Hersubeno Arief
Sumber: Facebook Hersubeno Arief