Wajib Perjuangkan Palestina
Sejak pendudukan Yahudi Israel di Palestina pada 1948 hingga hari ini, tragedi Palestina sudah berumur sekira 76 tahun. Selama itu pula sudah tidak terhitung jumlah korban rakyat Palestina. Kekejaman demi kekejaman terhadap rakyat Palestina seolah tidak pernah akan berhenti. Terus berulang dari waktu ke waktu.
Bahkan hingga saat ini, dilansir AFP (9/6/2024), Kantor Media Pemerintah Hamas menyebut sedikitnya 210 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, dan lebih dari 400 orang terluka,” kata kantor pers dalam sebuah pernyataan (detiknews.com).
Genosida yang terjadi di Palestina telah nampak jelas. Mayoritas rakyat dunia terbuka mata nya untuk memberikan pembelaan dan kepedulian terhadap Palestina. Bantuan kemanusiaan dikirimkan dari berbagai penjuru dunia, selain itu berbagai aksi dilakukan di banyak negara.
Hal ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa dunia peduli dalam membela dan turut andil dalam menyuarakan pembelaannya terhadap keadilan Palestina. Akan tetapi, ternyata semua itu belum cukup dan belum bisa menjadi solusi tuntas untuk menyelamatkan Palestina.
Padahal Yahudi Israel dan sekutunya sangatlah kecil jika dibandingkan dengan kaum muslim seluruh dunia beserta non muslim yang mendukung Palestina. Akan tetapi ada benteng besar nan kokoh yang menghalangi persatuan itu, yakni batas-batas teritoral nasionalisme yang menyekat negeri-negeri kaum muslimin hingga terpecah belah.
Kondisi ini akhirnya mengekang setiap pembela-pembela tersebut untuk bersatu. Apalagi saat ini tidak adanya satu komando dan kekuatan besar yang memimpin penyatuan untuk menghadapi negara adidaya di garda terdepan menjadikan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina terus-menerus terjadi.
Palestina adalah tanah yang diperoleh dengan darah dan air mata kaum muslim. Selamanya akan menjadi milik kaum muslim. Masalah Palestina adalah masalah kaum muslim. Sehingga tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah Palestina kepada pihak lain.
Palestina adalah bagian dari negeri Syam. Syam tidak bisa dipisahkan dari ajaran Islam. Syam adalah negeri yang terdiri dari Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina termasuk yang diduduki Entitas Yahudi saat ini. Syam juga adalah negeri para nabi. Rasulullah Saw bersabda:
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” Kami bertanya, “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam).” (HR At-Tirmidzi).
Rasulullah Saw pernah bersabda: “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitul Maqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi).
Palestina, sebagai bagian dari negeri Syam, juga terdapat Masjidil Aqsa. Masjid ini merupakan kiblat pertama kaum muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Miraj.[]
Aam Siti Fatimah, S.Kom, Ibu Rumah Tangga di Bandung Barat.