NASIONAL

Wakaf Qur’an Bahasa Jepang dan Masjid Empat Benua: Strategi Global Dakwah Islam Indonesia

Bogor (SI Online) – Grand Launching Tazkia University dan Amazing Muharram 14 di Sentul International Convention Centre (SICC) pada Ahad (13/7/2025) menjadi panggung penguatan narasi dakwah global yang dipimpin oleh tokoh-tokoh Muslim Indonesia.

Dari pembangunan Islamic Center di Australia hingga program wakaf Qur’an terjemahan Jepang, program tersebut menandai arah baru keterlibatan Indonesia dalam dakwah lintas benua.

Dalam konferensi pers, Founder Cinta Quran Foundation Ustaz Fatih Karim menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar peringatan hijrah atau seremoni keislaman, tetapi titik awal perubahan global melalui strategi dakwah yang terukur dan kolaboratif. “Kita sedang membangun masjid di empat benua: Jepang, Australia, Kanada, dan Afrika. Bumi Allah luas—jangan hanya bangun masjid di dekat rumah saja,” ujarnya.

Salah satu program unggulan yang mencuat dalam konferensi adalah wakaf Qur’an terjemahan bahasa Jepang. Bersama Sister Nuray Istiqbal —mualaf asal Jepang yang kini menjadi aktivis dakwah— Cinta Quran Foundation aktif menyebarkan mushaf Qur’an berbahasa Jepang di tengah gelombang pertumbuhan Islam yang meningkat di negara tersebut.

“Banyak warga Jepang masuk Islam hanya karena membaca terjemahan Al-Qur’an. Jangan sampai kita sebagai Muslim Indonesia malah tertinggal,” ujar Ustaz Fatih.

Sorotan lain adalah pembangunan Baitul Ma’mur Islamic Center di Melbourne, Australia. Menurut Prof. Dr. M. Syafi’i Antonio, M.Ec., masjid ini dibangun dari rumah bekas gereja yang dibeli dan dikembangkan bersama komunitas diaspora Indonesia. Kini, Islamic Center tersebut menjadi pusat kegiatan Muslim Indonesia di Melbourne, hanya 18 menit dari pusat kota.

“Saya kuliah di Melbourne, dan dari sana kami mulai membeli rumah, lalu mengembangkannya sedikit demi sedikit hingga hari ini bisa menampung ratusan jamaah,” ujar Prof. Syafi’i, yang masih dalam masa pemulihan pascaoperasi tumor otak.

Dalam momen mengharukan, Ustaz Fatih menyampaikan bahwa penunjukan dirinya sebagai Dewan Penasehat Islamic Center di Australia lahir dari sebuah percakapan singkat di Makkah saat berhaji bersama Prof. Syafi’i.

Momentum spiritual sangat kental terasa, Ustaz Fatih mengajak para hadirin untuk tidak ragu berdoa dan bermimpi besar. Ia menceritakan bagaimana mimpinya untuk berhaji kedua kalinya demi mendiang ibunda terkabul tanpa harus membayar biaya furoda, hanya lewat telepon dari Prof. Syafi’i. “Jangan takut bermimpi besar. Allah Maha Kaya,” tegasnya.

Bahkan proyek pembangunan masjid di Edmonton, Kanada, yang dikelilingi aurora borealis, disebut sebagai jawaban dari doa dan tekad yang kuat. “Edmonton bisa minus 48 derajat, tapi cahaya Allah bisa sampai ke sana,” ungkap Fatih.

Aktor Ivan Gunawan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan rencana menjual tas Hermes miliknya yang di mana hasil penjualannya akan disumbangkan untuk pembangunan Masjid Yokohama. Sebelumnya, ia berhasil menggalang dana 1 miliar rupiah lewat pameran amal untuk Palestina. “Apa pun yang kita pakai itu hanya titipan Allah. Kini saatnya kita alirkan untuk kebaikan,” ucapnya.

Selain Ivan Gunawan hadir juga Ruben Onsu dan Pesulap Merah di konfrensi pers menunjukkan sisi religius yang jarang disorot. Ruben menuturkan pengalaman Idulfitri paling berkesan, kala sahabatnya (Ivan Gunawan) mengajaknya salat Id bersama. [ ]

Back to top button