Wakil Menkomdigi Klaim Kaji Usulan Pembatasan Medsos untuk Anak-Anak
Jakarta (SI Online) – Pemerintah mengaku masih mengkaji usulan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.
“Lagi kita kaji, dan Australia sendiri sudah melakukannya. Jadi ini lagi kita kaji, karena kita semua tahu media sosial ini kan ada positif dan negatifnya, dan sudah banyak sekali pengaduan, sudah banyak sekali keluhan tentang penggunaan AI yang berdampak negatif,” ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria di Jakarta, Rabu (15/01/2025).
Nezar mengeklaim, pihaknya saat ini sedang mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Usulan pembatasan umur untuk penggunaan media sosial tersebut masih dalam tahap kajian.
Baca juga: Ketua PWNU DIY Usulkan Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos
Ia mengimbau orang tua dan keluarga untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka di rumah.
Ia berharap para orang tua dan keluarga memantau aktivitas anak-anak di media sosial, termasuk akses ke konten yang berpotensi merugikan guna melindungi mereka dari dampak buruk yang dapat memengaruhi pendidikan dan kehidupan anak.
“Terus aktif memantau misalnya apakah akunnya juga dipakai untuk mengakses konten-konten yang itu bisa harmful, bisa berdampak buruk untuk sekolah di anak-anak,” ucap dia.
Nezar juga mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komnas Perempuan dan Anak untuk mengkaji aturan tersebut.
Baca juga: Resmi, Australia Larang Anak-Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos
Lebih lanjut Nezar menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan positif terhadap inisiatif ini.
Presiden, kata dia, menunjukkan perhatian besar terhadap perlindungan ruang digital yang sehat bagi anak-anak, khususnya untuk mendukung pendidikan mereka.
“Pak Prabowo memberikan sinyal positif untuk ini karena beliau sangat concern terhadap penggunaan ruang digital oleh anak-anak, dan beliau sangat concern juga bagaimana ruang digital kita itu sehat buat pendidikan anak-anak,” kata Nezar.