Wakil Wantim MUI Harap Fenomena Ngaji Bareng Saat Ramadan Bisa Ditingkatkan
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc berharap ibadah Ramadan yang telah dilaksanakan menjadikan kaum Muslimin menjadi pribadi-pribadi yang bertakwa.
“Mudah-mudahan ibadah Ramadan menghasilkan pribadi yang muttaqin (bertakwa). Karena tidak ada kemuliaan, kesejahteraan dan keberkahan di negara kita tanpa adanya ketakwaan,” jelas Kiai Didin dikutip Suara Islam Online, Rabu (4/5) melalui video Khutbah Idul Fitri yang ditayangkan di Kalam TV.
Kiai Didin mengatakan bahwa ketakwaan adalah unsur mendasar bagi kehidupan. “Tidak mungkin akan ada keberkahan dari langit dan bumi tanpa adanya ketakwaan,” ujarnya.
“Ketika dijauhkan diri kita dari unsur-unsur ketakwaan maka disitulah akan terjadi musibah yang sangat besar, musibah yang berkepanjangan,” kata Kiai Didin.
Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) itu menyoroti fenomena yang terjadi saat Ramadan 1443 Hijriah lalu, yaitu munculnya gerakan membaca Al-Qur’an secara bersama-sama di ruang publik.
Kata Kiai Didin, disaat kita menghadapi berbagai masalah, ada kesadaran untuk membaca Al-Qur’an. Fenomena saat Ramadan kemarian yaitu adanya kesadaran dari sebagian besar kaum muslimin untuk membiasakan membaca Al-Qur’an.
“Di Jogyakarta sambil ngabuburit ada gerakan membaca Al-Qur’an di pinggir jalan Malioboro, semua umat Islam baik yang tua maupun muda dari berbagai profesi menyatu membaca Al-Qur’an,” ungkapnya.
Demikian juga di daerah-daerah lain diadakan membaca Al-Quran bersama-sama di ruang publik sebagai bentuk syiar. Menurut Kiai Didin, gerakan seperti ini harus dijaga dan ditingkatkan.
“Jika sudah senang dan cinta membaca Al-Qur’an maka harapannya meningkat yaitu muncul pemahaman yang lebih mendasar kemudian implementasinya dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Kiai Didin.
red: adhila