Wakil Wantim MUI: Israel itu Penjajah dan Suka Menipu, Jangan Ada Pemikiran untuk Normalisasi Hubungan

Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin berharap wacana normalisasi Indonesia dengan Israel tidak terwujud. Hal itu sebagai respon pernyataan Presiden Prabowo yang membuka peluang hubungan diplomatik dengan Israel jika Palestina merdeka.
“Mudah-mudahan tidak terjadi, Pak Prabowo mengatakan akan normalisasi kalau Israel mengakui Palestina, jangan hilangkan kalimat ‘kalau’-nya. Tapi sepertinya Israel tidak akan mengakui Palestina merdeka,” ujar Kiai Didin dalam kajian Ahad pagi (1/6/2025) di Masjid Ibn Khaldun, Kota Bogor.
Isu normalisasi dengan Israel adalah hal yang sensitif sehingga seharusnya tidak dimunculkan, apalagi saat ini penjajah Israel sedang melakukan kejahatan genosida di Gaza. “Jangan ada pemikiran untuk normaslisasi dengan Israel, selama mereka penjajah tetap harus kita lawan,” jelasnya.
Kiai Didin mengingatkan, Israel bangsa licik yang selalu melanggar perjanjian, sehingga harus berhati-hati menghadapinya. “Jangan lupa Israel itu biasa menipu, selalu ingkar janji, dibuat perjanjian (gencatan senjata) antar negara tapi mengingkari dan tetap melakukan kejahatan,” ungkapnya.
Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu berharap, Indonesia untuk lebih fokus melakukan upaya nyata untuk menghentikan genosida di Gaza dan tidak ada keinginan untuk normalisasi dengan Israel.
“Oleh karena itu, saya berharap kepada pemerintah untuk tidak punya keinginan untuk melakukan normalisasi dengan Israel, karena mereka wataknya jahat. Dengan pihak yang wataknya penjahat sebaiknya menjauh,” tandas Kiai Didin.
red: adhila