Waktu, Menurut Islam dan Barat

Maka seorang Muslim harus bisa mengerem nafsu kuasanya
Mengerem nafsu hartanya
Mengerem nafsu wanitanya
Menarik perkataan Sayidina Ali yang mulia
Barangsiapa yang keadaan hari kemarinnya sama dengan hari ini, ia merugi
Barangsiapa yang keadaan hari kemarinnya lebih baik dari hari ini, ia terlaknat
Barangsiapa yang keadaannya hari ini lebih baik dari kemarin, ia beruntung
Sayidina Umar yang mulia berkata
Waktu bagaikan pedang, bila engkau melalaikannya lehermu bisa terpenggal
Nabi Nuh yang hidupnya lebih dari 950 tahun mengatakan bahwa hidup di dunia bagaikan masuk sebuah rumah dari depan kemudian ke luar pintu belakang
Rasulullah mengibaratkan kehidupan dunia ini bagaikan musafir yang pergi jauh dan berteduh sementara di dunia ini yang fana
Kaum Muslim menggunakan waktu sebaik-baiknya
Untuk ibadah dan beramal shalih ‘sebanyak-banyaknya’
Mereka yakin bahwa Allah sayang pada mereka
Dan akan memberikan balasan yang terbaik yaitu surga di akhirat sana
Kaum kafir menggunakan waktu tidak jelas untuk apa
Mereka bingung hidup ini mau kemana
Mereka tidak percaya atau ragu terhadap kehidupan setelah dunia
Seperti naik perahu yang gelombangnya besar di tengah lautan sana
Mereka tidak punya pedoman, seperti kita punya pedoman Al-Qur’an yang mulia
Tugas kita menyebarkan pesan Al-Qur’an seluas-luasnya
Dari Timur dan ke Barat sebarkan Cahaya Ilahi agar bisa menembus hatinya
Al-Qur’an adalah Cahaya di atas Cahaya
Siapa yang memuliakannya akan dimuliakan Allah di dunia dan setelah dunia
Siapa yang menghinanya akan dihina Allah di dunia dan setelah dunia
Kita pegang erat-erat Al-Qur’an yang mulia
‘Meski tangan kita terbakar olehnya’
Allah Yang Maha Pengasih dan Perkasa
Pasti akan memberikan hidayahNya kepada mereka yang bersungguh-sungguh ingin mendapat cahayaNya
Kita di sini berdoa
Semoga Al-Qur’an menyinari rumah-rumah di Timur dan Barat sana
Sebagaimana sabda Rasulullah tercinta. []
Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik