Wamenag: Berjasa Besar pada NKRI, Ormas Islam Harus Diperkuat dan Dikembangkan

Bogor (SI Online) – Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafii menegaskan bahwa organisasi massa (ormas) Islam memiliki peran yang sangat besar dalam mendirikan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ormas Islam yang ada di Indonesia sangat berjasa dalam republik ini, bahkan sebelum kemerdekaan, itu tak bisa dipungkiri oleh siapapun karena tercatat dalam sejarah. Ormas Islam bagian yang tidak terpisahkan dalam melahirkan dan mempertahankan NKRI sampai hari ini, dan terus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan,” kata Romo Syafii dalam acara Rakernas Al Wasliyah di Bogor, Sabtu (26/4/2025).
Oleh karena itu, kata Romo, ormas Islam adalah sebuah komunitas yang harus terus dikuatkan dan dikembangkan dengan berbagai program, yang ini tentu kaitannya tidak hanya pada Kementerian Agama.
Romo menyarankan, ormas Islam agar bisa memainkan peran lain yang terkait dengan wilayah kerja kementerian yang lain.
“Ormas Islam itu seharus tidak hanya berpikir tentang kegiatan-kegiatan yang spesifik Islam, seperti soal majelis taklim, pendidikan agama, haji dan sejenisnya. Kita harus berpikir juga yang sifatnya sosial, yang mungkin ada kaitannya dengan apakah Kementerian PU atau kementerian yang lain, karena Islam itu kan kaffah, rahmatan lil alamin. Jadi bicara soal Islam itu bicara soal semua bidang kehidupan,” jelasnya.
Ia mencontohkan dalam bidang pendidikan, seperti perkembangan bidang fakultas di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) yang awalnya ketika namanya masih IAIN (Institut Agama Islam Negeri) hanya ada fakultas tarbiyah, ushuluddin dan syariah, namun kini berkembang menjadi banyak fakultas seperti bidang hukum, komunikasi, kedokteran dan lainnya.
“Jadi kalau kita melihat dari sisi yang lebih luas ini justru mengembalikan Islam kepada posisi awalnya. Kalau kita lihat tokoh tokoh Islam terdahulu, ada yang paginya adalah seorang teknokrat, ahli matematik atau ahli kedokteran, siangnya menjadi pujangga, malamnya seorang ulama, penulis kitab yang karyanya sampai sekarang masih menjadi rujukan kita sampai hari ini,” ungkap Romo.
“Jadi kalau bicara soal sains teknologi ya bicara Islam, bicara soal kesenian juga ada dalam Islam, jadi Islam itu komprehensif mencakup seluruh aspek bidang kehidupan,” tambahnya.
Romo yakin, keilumuan yang bersifat umum akan lebih unggul jika ditambah dengan pendekatan keagamaan.
“Fakultas-fakultas yang selama ini milik universitas umum saat ini sudah dikembangkan dan menjadi lebih unggul karena pendekatan keagamaan. Dalam Islam, sesuatu tidak hanya dilihat dalam kaca mata ilmiah tapi lebih komprehensif, ini yang saya bayangkan ke depan,” tandasnya.
Organisasi Islam Al Jam’iyatul Wasliyah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun 2025 yang berlangsung sejak Jumat hingga Ahad, 25-27 April 2025 di Jakarta dan Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut bertema “Penguatan Perbaikan Akhlak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
red: adhila