NASIONAL

Wamenag Buka Silatnas Pesantren Elkisi Mojokerto

Mojokerto (SI Online) – Silaturahmi Nasional ke-12 Pesantren Elkisi Mojokerto berlangsung semarak. Sekitar 5000 orang hadir menyemarakkan acara nasional ini.

Tokoh-tokoh dari berbagai ormas Islam di Jawa Timur datang dengan puluhan jamaahnya. Jamaah dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Dewan Dakwah dan lain-lain saling bermesraan mendengarkan tabligh akbar bersama.

KH Fathurrahman, pimpinan pesantren Elkisi menyatakan bahwa ia menyambut gembira kedatangan para jamaah dalam acara ini. Ia menyatakan bahwa pesantren Elkisi selain menyelenggarakan pendidikan juga mengadakan kegiatan aksi sosial kemasyarakatan. Lembaga pendidikan Elkisi mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Selain itu di Elkisi terdapat juga Ma’had Lughah, Ma’had Azhari dan lain-lain.

Saat ini menurut KH Fathurrahman ada 127 santri Elkisi yang sedang belajar di Universitas al Azhar Kairo. Bahkan, ke depan Pesantren Elkisi akan menjadi cabang resmi Universitas al Azhar. Di samping para alumni Elkisi belajar ke Mesir, ada pula yang belajar di Maroko, Libya dan lain-lain. Selain ke luar negeri, banyak pula alumni Elkisi yang diterima di perguruan tinggi dalam negeri. “Jumlahnya tahun ini yang diterima 41 orang,”terang pendiri Elkisi Mojokerto Jawa Timur ini.

Sementara itu, KH Fathurrahman Kamal Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dalam ceramahnya menyampaikan tentang bahaya jahiliyah. Ada empat bentuk jahiliyah yang diungkap dalam Al-Qur’an.

Pertama, di surat Ali Imran,

وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ

“Sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?.” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” (QS. Ali Imran: 154)

Kedua, firman Allah di surat al-Maidah

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah mereka mau mencari hukum Jahiliyah. Siapa yang lebih baik hukumya bagi orang yang yakin? (QS. al-Maidah: 50)

Ketiga, firman Allah tentang tabarruj,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ

Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan tegakkanlah shalat. (QS. al-Ahzab: 33)

Keempat, firman Allah tentang fanatisme golongan. Ini terlihat dalam tingkah laku rasisme yang diterapkan Israel kepada Palestina.

إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya.” (QS. al-Fath: 26)

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button