Warga Palestina Hadapi Tembakan Membabi Buta di Lokasi Pembagian Makanan
Investigasi berdasarkan bukti visual, peluru, catatan medis, dan kesaksian menunjukkan adanya pola tembakan berkelanjutan dari Israel.

Semua korban selamat dan pasien menyatakan mereka ditembak oleh Israel. Namun juru bicara IDF, Letkol Nadav Shoshani, mengklaim tujuan GHF adalah memberi bantuan langsung dengan aman, bertentangan dengan bukti di lapangan.
Menurut Prof Adil Haque (Rutgers University), tindakan itu adalah pelanggaran berat Konvensi Jenewa IV dan kejahatan perang.
Bushra Khalidi dari Oxfam menyebut ini “bukan sistem kemanusiaan, tapi skenario mematikan”.
Ada laporan bahwa beberapa tentara Israel dan kontraktor AS diperintahkan menembaki warga sipil yang mengambil makanan.
IDF membantah menargetkan warga sipil, mengklaim mematuhi hukum internasional, serta menerapkan langkah-langkah pengamanan seperti pemasangan pagar, papan tanda, dan rute tambahan.
GHF menuduh Guardian menyebarkan data “palsu” yang selaras dengan kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, dan mengaku bersedia bekerja sama dengan PBB untuk menyalurkan bantuan dengan aman.
Pekan ini, duta besar AS untuk Israel memuji distribusi makanan GHF sebagai “fenomenal” dan menepis laporan penembakan warga sebagai “omong kosong”, serta mengumumkan rencana membuka 12 lokasi baru.
Bagi Nuor, tak ada jalan keluar. Ia kini kelaparan di tenda bersama keluarganya. []
Sumber: THE GUARDIAN