Wasekjen Wahdah: Ormas Islam dan Media Harus Kolaborasi
Jakarta (SI Online) – Menuju sepuluh terakhir Ramadhan 1445 H, Wahdah Islamiyah bersama Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) mengadakan ‘Media Gathering’ yang dihadiri sejumlah jurnalis di Kantor DPP Wahdah Islamiyah, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu sore (31/03/2024).
Hadir mewakili jajaran DPP Wahdah, Wakil Sekjen Ustaz Fahrizal Idris yang membidangi kerja sama antarlembaga, pengurus bidang hubungan masyarakat dan pengurus WIZ.
Dalam sambutannya, Ustaz Fahrizal mengatakan, kolaborasi menjadi hal pertama yang ia pesankan terkait hubungan antara organisasi masyarakat Islam dengan media, terutama media-media Islam. Ia beralasan, aktivitas dakwah, pendidikan dan sosial di masyarakat tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri.
“Kita butuh media, media butuh kita. Ini kesempatan kita berkolaborasi, saling memberi masukan, saling menasihati,” kata Ustaz Fahrizal.
Selain saling berkolaborasi, antara ormas Islam dengan media Islam juga dipesankan untuk saling membela dalam perjuangan. Sebab, antara ormas dan media, memiliki kesamaan tujuan.
“Kita sama-sama ingin membela Islam, kita sama-sama berjuang dan berdakwah, karenanya kita mesti saling membela,” kata Ustaz asal Aceh ini.
Dalam kesempatan yang cukup singkat itu, Ustaz Fahrizal sedikit menyampaikan visi utama Wahdah Islamiyah, yakni “Menjadi Ormas Islam yang Eksis Secara Nasional pada 1452 H/2030 M.”
Visi Wahdah, kata Fahrizal, akan mengalami perubahan setiap 15 tahun sekali. Karena itu, visi yang dibuat pada 2015 ini akan bertepatan dengan 2030.
Ada 15 poin penjabaran dari visi itu. Beberapa di antaranya, Wahdah disebut telah eksis secara nasional bila telah terbentuk kepengurusan tingkat DPW di seluruh provinsi, 80 % kabupaten/kota di seluruh Indonesia telah terbentuk kepengurusan tingkat DPD, dan memiliki minimal satu unit lembaga pendidikan dasar di tingkat DPD (kabupaten/kota).
Lalu, terkait jumlah kader, pada 2013 ditarget akan memiliki kader sebanyak 5% dari populasi muslim yang berusia produktif atau 8,8 juta kader, memiliki sejuta dai berusia produktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, memiliki media dakwah sendiri, terbentuk WIZ di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan lainnya hingga 15 poin target pencapaian. []
red: shodiq ramadhan