INTERNASIONAL

WHO Tolak Sertifikat Kebal COVID-19

Sebelumnya, Chile menyatakan akan mulai merilis “paspor kesehatan” kepada orang-orang yang dianggap telah pulih dari Covid-19 dan kebal pada virus corona. Begitu antibodi pada tubuh mereka terlacak, mereka bisa bekerja kembali, kata sejumlah pejabat.

Di Swedia, yang memilih membebaskan sebagian besar masyarakat, beberapa ilmuwan meyakini taraf kekebalan tubuh pada penduduk akan jauh lebih tinggi dibanding mereka yang ditempatkan dalam karantina wilayah.

Akan tetapi, Anders Wallensten dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, mengatakan, kekebalan tubuh belum diketahui secara mendalam.

“Kami akan tahu lebih banyak setelah makin banyak orang yang diuji antibodinya, makin panjang waktunya, dan makin banyak laporan penularan kembali yang dilaporkan,” ujarnya.

Sementara Belgia, yang jumlah kematian per kapitanya salah satu yang tertinggi namun berencana melonggarkan karantina wilayah pada 11 Mei, salah satu penasihat pemerintah mengatakan, dia sangat menentang gagasan paspor kekebalan tubuh.

“Saya menentang pemberian paspor kepada orang-orang, yang hijau atau yang merah, tergantung pada status serum darah mereka,” ujar Professor Marc Van Ranst, pakar virologi sekaligus anggota Kelompok Peninjau Risiko serta Komite Sains mengenai Virus Corona.

“Hal ini akan mendorong pemalsuan, yang membuat orang-orang bersedia menularkan virus pada diri mereka. Ini bukan ide bagus. Ini ide yang sangat buruk.”

sumber: BBC News Indonesia

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button