‘Wong Cilik’ Jadi ‘Wong Licik’
Prabowo sesungguhnya semakin “dikalahkan” dan “terkalahkan” dalam analogi kuadttrick kelicikan kekuasaan kepresidenan.
Itu tak lain dan tak bukan dikarenakan jika masih terjerembab dalam kubangan bau busuk ketiak Jokowi, ketersesatan jalan balas budi atau bahkan akan tetap terbelenggu oleh quasi non concentia kekuasaan “maling teriak maling”.
Atau mengambil pilihan yang mampu menyelamatkannya dirinya dengan keberanian yang luar biasa (extraordinary couragement) menguatkan tali kekang kendali mengikatkannya pada pondasi kemandirian kepemimpinannya berlandaskan kemurnian Pancasila dan UUD 1945, mengubah dan diubah seluruhnya secara revolusioner dalam arus gerak besar perubahan dari status quo segala modus, intrik, petata-petiti jahat KKN kekuasaan kelicikan itu.
Atau, pilihan buta mata dan nurani lainnya malah membiarkan dan terbiarkan melarutkan diri pada kekuasaan “Wong Licik” itu yang akan menjadi azab dan karma bagi dirinya:
Diingat! Saat menggelorakan pernyataan pidato berapi-apinya di kampanye Pilpres 2019 yang mengutip ramalan novel The Ghost Fleet bahwa 2030 Indonesia akan bubar.
Yang tak lain tengah dan sedang mendekati masa jabatan kepresidenannya sendiri: sudah pasti yang tak kan memakan waktu lama lagi, tak kan terhindarkan diawali suasana dan kondisi chaos, collapse dan anarchis. Kemudian, bangsa, rakyat dan negara terdisintegrasi! Bubar! Wallahu a’lam Bisshawab.
Mustikasari-Bekasi, 22 Juli 2024
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.