SILATURAHIM

Yahya Sinwar: 23 Tahun Dipenjara Israel, Kini Pimpin Hamas

Kota Gaza (SI Online) – Organisasi pejuang Palestina, Hamas, akhirnya memilih Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Poitik baru pada Selasa (06/08/2024).

Sinwar menggantikan Ismail Haniyah, yang syahid dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada 31 Juli.

Pemilihan Sinwar (61), disebut mencerminkan sejarahnya dengan Hamas. Ia telah menjabat sebagai pejabat tertinggi kelompok perlawanan di Gaza selama dua periode berturut-turut, yang pertama dimulai pada 2017 dan yang kedua pada empat tahun setelahnya.

Mengomentari signifikansi pemilihan Sinwar sebagai kepala biro politik Hamas, penulis dan analis politik Palestina Ibrahim Al-Madhoun mengatakan kepada Anadolu “tidak diragukan lagi bahwa memilih Sinwar untuk posisi ini adalah tantangan bagi pendudukan Israel dan menunjukkan bahwa dia tetap efektif, kuat, dan mengendalikan lapangan” di Gaza, meskipun perang Israel telah berlangsung hampir 10 bulan.

Baca juga: Yahya Sinwar Gantikan Ismail Haniyah sebagai Kepala Biro Politik Hamas

“Penunjukan Sinwar secara internal adalah hal yang wajar, karena dia secara efektif adalah Wakil Haniyah, sebagai Kepala Hamas di Gaza,” tambahnya.

Al-Madhoun mengatakan, diharapkan Sinwar segera mengeluarkan pernyataan, kemungkinan tertulis, mengumumkan pengangkatannya sebagai Kepala Biro Politik Hamas.

Kehidupan Awal

Yahya Ibrahim Hassan Sinwar lahir pada 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan.

Keluarganya berasal dari kota al-Majdal di Israel selatan, di mana mereka dipaksa pindah pada 1948.

Sinwar bergabung dengan Ikhwanul Muslimin pada usia muda dan belajar di Universitas Islam Gaza, di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam Bahasa Arab.

Selama tahun-tahun kuliahnya, ia memimpin “Blok Islam,” sayap mahasiswa Ikhwanul Muslimin.

Pada 1985, Sinwar mendirikan aparatur keamanan untuk Ikhwanul Muslimin, yang dikenal saat itu sebagai “Al-Majd.”

Organisasi ini fokus pada perlawanan terhadap pendudukan Israel di Gaza dan melawan kolaborator Palestina.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button