#Bebaskan PalestinaLAPSUS

Zionis Israel Gunakan Kelompok Yaser Abu Shabab untuk Bantu Genosida?

Shehada menambahkan, “Israel tahu jika militer Israel mengoperasikan kamp konsentrasi di Rafah, itu tidak akan terlihat baik. Karena itu mereka lebih suka ‘wajah Palestina’ yang memakai seragam Palestina, membawa bendera Palestina, dan berbicara bahasa Arab untuk memimpin operasi tersebut.”

Selain itu, Abu Shabab memiliki “dua mesin propaganda Facebook yang sangat terorganisir” yang dapat membujuk orang putus asa untuk mencari perlindungan di kampnya, terutama jika Israel mulai memaksa mereka ke sana.

“Milisi Abu Shabab menjalankan kamp konsentrasi kecil di wilayah yang dikendalikan Israel dan mempromosikannya sebagai ‘tempat aman’ untuk mendapatkan bantuan, mendirikan tenda, dan sebagainya,” kata Kenney Shawa.

Memanfaatkan Keputusasaan

Proses ini diperkuat oleh GHF yang didukung AS dan Israel, yang coba dijadikan Israel sebagai satu-satunya penyalur bantuan di Gaza.

Namun GHF banyak dikritik kelompok bantuan dan PBB karena mempolitisasi bantuan, sementara tentara Israel setiap hari menembaki warga Palestina yang lapar saat mencoba mendapatkan bantuan. Lebih dari 1.000 warga Palestina telah tewas di pusat distribusi GHF sejak Mei.

Situasinya diperburuk oleh fakta bahwa, alih-alih sekitar 400 titik distribusi yang dulu dioperasikan UNRWA di Gaza, GHF hanya memiliki empat lokasi di seluruh Jalur Gaza.

Tiga di antaranya berada di selatan dan hanya satu di Gaza tengah, membuat analis yakin lokasi ini dipilih secara sengaja oleh otoritas Israel.

“Kelangsungan hidup bergantung pada akses pangan,” kata Rahman. “Tujuan utama GHF adalah memaksa penduduk untuk pindah lokasi.” []

Nuim Hidayat

Sumber: AL JAZEERA

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button