Zionis Israel Serang Masjid Al-Aqsha, Ini Delapan Sikap JATTI
Jakarta (SI Online)-Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) mengeluarkan sejumlah sikap atas peristiwa penyerangan polisi Israel ke jamaah Masjid Al-Aqsha pada Jumat pagi, 15 April 2022.
Sebagai informasi, serangan polisi Israel pada Jumat (15/04) telah mengakibatkan 150 warga Palestina terluka dan ratusan lainnya ditahan.
“Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut,” ungkap pengurus JATTI dalam keterangannya kepada Suara Islam Online, Senin pagi (18/04/2022).
JATTI mengeluarkan delapan sikap atas serangan biadab kepada umat Islam di bulan Ramadhan itu. Pernyataan itu dikeluarkan Pengurus Pusat JATTI yang terdiri atas Ketua Dewan Pembina KH. Muhyiddin Junaidi, Lc., MA., Sekretaris Dewan Pembina Dr. H. Ahmad Ridho, Lc., DESA., Ketua Umum H. Febrian Amanda, Lc., SHI., dan Sekjen H. M. Irawan Taqwa, Lc., M.M.
Pertama, mengutuk keras serangan zionis Israel terhadap masjid Al-Aqsha yang telah mengakibatkan banyak jamaah mengalami luka-luka.
“Serangan brutal dan biadab zionis Israel ini telah menodai kesucian tempat ibadah sekaligus mempertunjukan pelanggaran secara terang-terangan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang terkandung dalam Piagam PBB dan terhadap hukum internasional lainnya, terutama keputusan UNESCO tahun 2016 yang menetapkan Aqsha sebagai situs suci bagi umat Islam,” kata JATTI.
Kedua, Menyerukan kepada PBB untuk segera mengambil tindakan nyata agar zionis Israel menghormati hukum internasional, termasuk melindungi tempat ibadah dan HAM warga yang berada di wilayah pendudukan.
“Dan juga menyeru PBB untuk menempatkan pasukan perdamaian di Palestina untuk melindungi rakyat Palestina dari kekejaman zionis Israel,” tambahnya.
Ketiga, mendesak kepada negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab untuk bersatu melawan semua kejahatan Israel dan menuntut penguasa Israel ke International Criminal Court (ICC) atas semua kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap warga Palestina selama ini, dan menyerukan negara-negara islam lainnya untuk bersatu menggalang semua potensi baik politik, ekonomi, sosial budaya dan militer untuk menghadapi arogansi dan agresi zionisme Israel.
Keempat, menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan langkah-langkah yang lebih konstruktif dan nyata untuk menekan Israel, dengan mendukung pemberian sanksi atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan zionis Israel.