Zionis Israel Terus Lanjutkan Aneksasi Tanah Palestina
Gerakan akar rumput global adalah satu-satunya cara untuk menantang Israel dan rencananya melegalkan perampasan tanah Palestina.

Simbolisme tanpa tindakan: kunjungan diplomatik ke Taybeh
Hal ini baru-baru ini terlihat saat kunjungan diplomatik ke Taybeh, sebuah desa Palestina di timur laut Yerusalem dan Ramallah. Kunjungan yang dihadiri lebih dari 20 diplomat dari berbagai negara—termasuk perwakilan Eropa dan Amerika—dilakukan menyusul serangan berulang pemukim Yahudi yang membakar sebagian lahan desa, termasuk milik gereja lokal. Namun sebatas itulah yang dilakukan negara-negara tersebut: mengirim perwakilan selama beberapa jam untuk mengucapkan beberapa kata kecaman. Selebihnya, hubungan mereka dengan Israel berjalan seperti biasa.
Harapan tersisa: ketangguhan rakyat Palestina & gerakan politik berprinsip
Yang tersisa adalah ketangguhan dan agensi rakyat Palestina beserta gerakan politik yang berprinsip. Dalam konteks saat ini, sekadar tetap berada di tanah sendiri sudah merupakan tindakan perlawanan.
Untuk mempertahankan keberadaan itu dan menguatkan perjuangan, rakyat Palestina harus terus memobilisasi gerakan progresif dan pembebasan di seluruh dunia—bukan hanya sebagai solidaritas, tetapi sebagai bagian dari perjuangan global melawan kekuatan sayap kanan, rasis, anti-keadilan yang mendukung Israel dan sekaligus mengancam hak-hak sipil serta keadilan sosial di negara mereka masing-masing.
Solidaritas global yang strategis: ganggu rantai pasok pendudukan
Aktivitas solidaritas tingkat global harus strategis dan berdampak. Fokusnya: mengganggu semua komponen rantai pasok yang menguntungkan pendudukan Israel secara umum dan kolonialisme pemukim secara khusus. Artinya, warga di seluruh dunia—dalam berbagai sektor—dapat berkontribusi sebagai produsen maupun konsumen dengan mendukung seruan boikot dan divestasi terhadap Israel.
Aksi langsung kelas pekerja
Aksi langsung dari kelas pekerja sangat penting. Pekerja dapat mengintegrasikan isu Palestina ke dalam tuntutan mereka atas kondisi kerja yang lebih baik. Contohnya, mogok publik solidaritas untuk Palestina—seperti yang pernah dilakukan pekerja kereta di beberapa negara Eropa—dapat menekan pemerintah agar meninjau kembali dukungan mereka terhadap Israel.
Demikian pula, pekerja pelabuhan dapat mogok untuk mengganggu pengapalan yang terkait Israel, mendorong pemerintah mengevaluasi posisi mereka. Karyawan industri teknologi tinggi juga dapat berperan besar dengan menuntut perusahaan mematuhi hukum internasional: menolak produk, layanan, atau kemitraan yang mendukung pendudukan Israel atau kekerasan pemukim. Jika perusahaan menolak, pekerja dapat meningkatkan aksi—memutus rantai pasok, melakukan pengungkapan (whistleblowing), dan bentuk protes lain.
Melampaui BDS: pendampingan petani & dukungan ekonomi lokal
Selain memperluas dan memperkuat kampanye Boycott, Divestment, Sanctions (BDS), ada bentuk aksi solidaritas lain:
- Pendampingan petani Palestina ke lahan mereka untuk menjadi saksi serangan pemukim atau tentara, sekaligus melindungi komunitas.
- Membantu petani dan komunitas Palestina memasarkan produk mereka, menantang model bisnis dominan yang mengeksploitasi produsen skala kecil.
Saya sendiri sudah mulai membantu menghubungkan produsen lokal Palestina dengan pasar Eropa melalui Palestine General Cooperatives Union dan Cooperatives UK, dan saya dapat memberi kesaksian langsung tentang pentingnya inisiatif semacam ini.
Mengapa gerakan akar rumput itu mendesak
Ketika pemerintah-pemerintah di dunia mengabaikan kewajiban hukum mereka untuk menghentikan genosida dan kolonisasi, mobilisasi akar rumput untuk aksi berdampak menjadi satu-satunya cara untuk mengganggu aktivitas kolonial Israel. Gerakan global yang aktif dapat memaksa warga Israel menghadapi—dan pada akhirnya melepaskan—landasan rasis, apartheid, dan kolonialis dari masyarakat mereka sendiri, sehingga membuka jalan menuju perubahan nyata. []
Nuim Hidayat
Sumber: Aljazeera