Zohran Mamdani, Calon Wali Kota untuk Semua Warga New York

Sebagaimana telah disebutkan berulang kali, kemenangan Zohran Mamdani di pemilihan calon kandidat dari Partai Demokrat (Primary Election) adalah sejarah. Tidak saja karena memenangkan pemilihan itu. Tapi memenangkan dengan kemenangan dahsyat dan mengejutkan bagi banyak kalangan.
Dahsyat karena mengalahkan seorang calon yang dianggap oleh banyak pihak sangat kuat. Cuomo memulai kampanyenya dengan dukungan pantastis, hampir 50%. Sementara Zohran memulai kampanye dengan tingkat kepopuleran hanya 1%. Cuomo didukung oleh banyak pembesar Partai, termasuk mantan Presiden Bill Clinton, termasuk Oligarki dan pemilik modal, salah satunya mantan walikota New York Michel Bloomberg.
Dahsyat karena karena dalam waktu yang relatif singkat Zohran mampu menggerakkan lebih 50,000 relawan kampanye untuk mengetuk lebih sejuta pintu-pintu warga di Kota New York. Dan mayoritas relawan itu adalah generasi muda yang selama ini hampir tidak peduli dengan politik dan pemilihan.
Dahsyat karena Zohran juga sebagai imigran mampu menggerakkan imigran, termasuk Komunitas Muslim yang selama ini tidak terlalu peduli dengan politik untuk bangkit dan mengambil partisipasi di pemilihan itu.
Dan yang paling dahsyat adalah karena pemilihan calon Demokrat (primary election) di Kota New York kali ini diikuti oleh jumlah pemilih terbesar sepanjang sejarah Kota New York. Selama ini ada sikap tidak peduli dan apatis dari warga Kota New York untuk ikut memilih. Kali ini semangat itu kembali terbangun dengan hadirnya Zohran Mamdani dalam pemilihan calon walikota New York.
Peranan penting Komunitas Muslim
Diakui atau tidak, sentimen keagamaan itu selalu ada dalam setiap proses pemilihan di mana saja. Bahkan dalam pemilihan Presiden Amerika sekalipun. Di Amerika umat Kristiani adalah kelompok agama terbesar secara kwantitas. Namun di Kota New York kelompok Yahudi memiliki jumlah yang cukup signifikan. Karenanya Kedua kelompok Komunitas ini selalu mendominasi yang signifikan dalam menentukan hasil pemilihan.
Namun di Kota New York Komunitas Islam tidak bisa dipandang sebelah mata. Jumlah Komunitas Muslim di kota ini cukup besar. Ada sekitar satu juta lebih, dan sekitar 200,000 hingga 300,000 yang terdaftar sebagai pemilih. Kalau saja 50 hingga 70 persen pemilih Muslim ini melakukan hak pilihnya (voting) maka akan dahsyat dan bisa menentukan hasil pemilihan. Dan ini yang terasa pada pemilihan calon Demokrat lalu, Komunitas Muslim cukup terpanggil dan ikut memilih.
Kini Zohran telah resmi menjadi kandidat dari Partai Demokrat untuk maju dalam pemilihan walikota New York di bulan Nopember ini. Tentu harus disadari bahwa kemenangannya bukan hanya karena dukungan Komunitas Muslim. Tapi karena dukungan berbagai luas masyarakat di Kota New York. Karenanya satu hal yang perlu digaris bawahi, Zohran bukan hanya calon Walikota untuk Komunitas Muslim. Tapi untuk semua warga Kota New York.
Untuk itu, identifikasi untuk mempersepsikan dia sebagai calon Walikota Muslim perlu diluruskan. Dia adalah calon walikota New York yang kebetulan memang pertama kali beragama Islam dalam sejarah pemilihan walikota New York. Hal ini saya garis bawahi karena kata “Muslim” saat ini dijadikan “common fear” oleh banyak kalangan. Karenanya identifikasi partikukar (Muslim) hendaknya jangan menjadi pengenalan yang seolah menghalangi rasa kepemilikan (sense of belonging) Komunitas lain kepada Zohran.
Zohran memang adalah seorang Muslim yang bangga dengan keyakinan dan agamanya. Dan sewajarnya memang Komunitas Muslim mendudkungnya karena itu. Saya kira kita tidak perlu malu-malu, apalagi munafik, untuk mengatakan bahwa faktor itu penting bagi kita. Namun demikian, harus diingat banyak politisi yang secara formal beragama Islam, namun prilakunya jauh lebih buruk dari non Muslim. Alhamdulillah, Zohran bukan hanya secara formal mengaku Muslim. Tapi dia hidup dengan nilai-nilai Islam; keimanan, keberanian, kejujuran, kerendah hatian, keramahan, dan sikap adil kepada semua.
Karenanya dukungan Komunitas Muslim karena dia Muslim, tapi lebih penting karena visi dan misi politik dan perjuangan yang sejalan dan senyawa dengan nilai-nilai Islam. Dua hal yang terpenting adalah keberpihakan Zohran kepada mereka yang lemah dan dilemahkan (mustadh’afin) serta kebenaraniannya menjunjung tinggi kebenaran, kemanusiaan, perdamaian dan keadilan untuk semua.
Pada akhirnya saya ingin menegaskan kembali bahwa Saudara Kita Zohran Mamdani bukan calon walikota untuk Komunitas Muslim saja. Tapi calon Walikota New York yang beragama Islam. Karenanya kita dukung karena pertimbangan dukungan masyarakat New York untuk beliau, seperti freezes the rent, free and faster buses, universal child care, dan lain-lain. Dan bagi Komunitas Muslim juga karena memang dia adalah satu di antara kita.