Zulkifli Hasan: Lembaga Survei yang Hebat-hebat itu Nggak Usah Dipercaya Lagi
Jakarta (SI Online) – Pilkada serentak 2018 lagi-lagi menjungkirbalikkan semua prediksi lembaga survei. Terutama hasil survei di dua Pilgub, yakni Pilgub Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Di Jabar, lembaga-lembaga survei selalu menempatkan pasangan ASYIK di posisi buncit, sementara di Jateng lembaga survei memprediksi Sudirman-Ida akan memproleh suara yang sangat kecil.
Ternyata semua prediksi itu meleset. Di Jabar, hasil quick count menunjukkan pasangan ASYIK di posisi kedua, sementara di Jateng, Sudirman-Ida memperoleh suara yang sangat besar, 43 persen lebih.
Seperti dilansir Tempo.co, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai, angka 43 persen suara quick count untuk Sudirman-ida adalah sesuatu yang luar biasa.
“Hal ini memberi pesan kepada pemerintah dan penyelenggara bahwa ada sesuatu di masyarakat,” ujar Zulkifli saat menerima Sudirman Said beserta timnya di Gedung MPR, Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.
Sudirman, kata Ketua MPR itu, adalah sosok yang baru muncul. Dia bukan politikus atau aktivis. “Lembaga survei yang hebat-hebat itu nggak usah dipercaya lagi,” kata Zulkifli.
Karena itu Zulkifli meminta Sudirman menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah, tim sukses, dan relawan yang mendukungnya. “Habis ini kita mesti rapatkan barisan. Saya siap dikontak, ini pekerjaan penting,” kata dia.
Sudirman yang maju berpasangan dengan Ida Fauziyah yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB kalah dari Ganjar Pranomo-Taj Yasin berdasarkan perhitungan cepat atau quick count. Ganjar-Taj sendiri diusung oleh PDIP, Demokrat, Nasdem, PPP, dan Golkar.
Menurut hasil penghitungan sementara Indobaremeter dalam pilgub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo-Taj Yasin mendapat suara 56,74 persen, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah 43,26 persen.
Sebelumnya, Sudirman menceritakan mengenai teror yang dialami salah satu tim suksesnya jelang Pilgub 27 Juni lalu. Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada Kamis, 21 Juni 2018. Malam hari, dua orang timses Sudirman yang membawa dana konsumsi untuk saksi pilkada diberhentikan di tengah jalan oleh orang tak dikenal. Bukan hanya itu, timnya lantas ditodong senjata, dan difitnah membawa narkoba.
Walaupun perolehan suara menurut hitung cepat kalah, Sudirman mengaku bersyukur. Meski serba terbatas, kata dia, timnya mendapatkan hasil lebih tinggi dari perhitungan survei-survei yang sebelumnya digelar.
“Ini kemenangan yang tertunda saja,” ujar Zulkifli menanggapi cerita dari Sudirman. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu pun mengamininya, “Aamiin.”
red: farah abdillah