DAERAH

12 Jemaat Gereja Positif Corona, Gara-gara Kedatangan Pendeta dari Jakarta

Kediri (SI Online) – Seorang pendeta dari Jakarta dikabarkan menulari virus corona (Covid-19) kepada 12 orang jemaat gereja di Kota Kediri, Jawa Timur.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, Fauzan Adima mengatakan, pendeta asal Jakarta untuk memimpin ibadah pemberkatan doa di Klinik Elshadai itu dinyatakan positif Covid-19.

Fauzan menambahkan, pemberkatan doa di Klinik Elshadai berlangsung pada 19 Juni 2020 dan 32 jemaat mengikuti prosesi yang berlangsung di klinik itu.

“Total jemaat (ibadah pemberkatan doa di Klinik Elshadai) yang terkonfirmasi positif 12 orang,” kata Fauzan kepada SuaraJatim.id, Jumat (10/7/2020).

Kata dia, tujuh dari 32 jemaat berasal dari Jakarta. Setelah ibadah pemberkatan doa di Klinik Elshadai selesai lanjutnya, mereka langsung balik ke ibu kota.

“Untuk 25 (jemaat) sudah dirapid,” ujar pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri itu.

Fauzan mengatakan, selama ini izin yang digunakan El Shadai hanya untuk klinik kesehatan, bukan tempat peribadatan. Padahal untuk melaksanakan ibadah, sebuah rumah ibadah harus mendapatkan persetujuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri.

“Yang terjadi, di klinik tersebut ternyata juga digunakan untuk beribadah dan mengumpulkan orang banyak hingga terjadi klaster baru. Itu terjadi karena ada 3 orang yang positif berdasarkan hasil swab test. Kami menunggu hasil tes dari 15 orang yang hadir untuk menjalankan rapid test tadi,” ujar Fauzan seperti dilansir Klikjatim.com.

Terpisah, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menduga 12 jemaat tersebut tertular Covid-19 dari para tamu dari Jakarta.

Kata dia, mulanya Gugus Tugas mendapati tiga jemaat positif Covid-19, namun setelah ditracing jumlahnya bertambah menjadi 12 orang.

“Nah, rasa-rasanya tamunya ini sih kayaknya diduga membawa virus itu. Nah, akhirnya karena ruangannya itu mungkin tertutup dan jumlahnya lebih banyak orang, maka mungkin transmisinya dari situ. Jadi dari situ terus ada yang kena (Covid-19),” jelasnya.

Dia menambahkan, Pemkot Kediri tidak mengetahui alasan pengelola Klinik Elshadai melangsungkan pemberkatan doa. Apalagi kata dia, prosesi pemberkatan doa tidak memperhatikan protokol kesehatan.

Sehingga kini menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Kediri.

“Yang paling penting di sini adalah saya ingin menyampaikan bahwa kalau ada kejadian semacam ini mohon jangan ditutup-tutupi. Jadi harus dibuka ada berapa orang di situ, siapa saja. Lalu berikan kepada tim tracing kami, tim penelusur kami,” ucapnya.

Dia berharap warga Kota Kediri yang menghadiri prosesi pemberkatan doa di Klinik Elshadai segera melapor ke petugas.

“Siapapun yang datang pada saat itu maka tolong hubungi tim media center kami yang alamatnya ada di corona.kedirikota.go.id, nomor teleponnya ada di situ, ada nomor WA-nya. Kita akan telusuri,” jelasnya.

red: farah abdillah/dbs

Artikel Terkait

Back to top button