20 Tahun Dipenjara di AS tanpa Kejahatan Apapun, Pria Afghanistan ini Akhirnya Pulang

Di Bagram, Komite Palang Merah Internasional membantu Khan berkomunikasi dengan keluarganya melalui surat. Namun, setelah dia dipindahkan ke AS, tidak ada yang membantunya.
Dari Bagram, dia dipindahkan ke Washington DC untuk diinterogasi lebih lanjut. Setelah putusan pengadilan, dia dipenjara di California, di mana dia menjalani hukumannya sebelum dibebaskan pada Januari lalu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan.
“Penjara adalah tempat penderitaan. Di Bagram, setiap sel kecil, dengan lebar sekitar lima meter dan panjang enam meter, dihuni oleh 15 hingga 20 tahanan,” tuturnya, berkaca pada kehidupan di dalam penjara.
“Siang dan malam menjadi kabur. Anda tidak bisa membedakan apakah itu pagi atau malam,” katanya.
Selama 20 tahun kehadirannya di Afghanistan, yang berakhir pada Agustus 2021, pasukan militer AS melakukan berbagai tindakan kejam, menurut warga Afghanistan.
Tindakan-tindakan itu meliputi pembunuhan warga sipil tak berdosa, penangkapan sewenang-wenang terhadap petani, pelajar, dan guru dengan tuduhan keterkaitan dengan teroris yang tidak terbukti, dan serangan udara besar-besaran yang menyasar rumah-rumah dan bahkan pesta pernikahan.
Ratusan orang tak berdosa, termasuk personel keamanan Afghanistan, kehilangan nyawa dalam apa yang disebut sebagai insiden “tembakan persahabatan”. Sementara itu, militer AS menangkap ribuan warga Afghanistan, menahan mereka di pangkalan militer di seantero Afghanistan, termasuk Bagram dan Kandahar, dan beberapa di antaranya dipindahkan ke penjara Teluk Guantanamo yang terkenal kejam.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah tahanan Afghanistan, termasuk beberapa pejabat tinggi di pemerintahan sementara Afghanistan, telah dibebaskan dari tahanan AS dan diizinkan untuk kembali ke rumah.
Laporan mengindikasikan bahwa setidaknya ada satu lagi warga Afghanistan yang masih dipenjara di AS, sementara itu seorang warga negara AS diyakini juga masih ditahan di Afghanistan. []
sumber: Xinhua