#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

450 Warga Gaza Gugur, Kelaparan Dijadikan Senjata Genosida Israel-Amerika

Gaza (SI Online) – Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa jumlah korban kelaparan yang disebabkan oleh perangkap maut Israel-Amerika kini telah mencapai 450 jiwa, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Dilansir Pusat Informasi Palestina pada Ahad (22/6), disebutkan bahwa kelaparan yang melanda Gaza bukanlah bencana alam, melainkan hasil dari kebijakan terencana yang digunakan sebagai senjata perang oleh pendudukan Israel dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.

Menurut data resmi, jumlah korban luka akibat krisis kelaparan mencapai 3.466 orang, sementara 39 lainnya dinyatakan hilang—diduga tewas dalam kondisi mengenaskan akibat kehabisan makanan atau tidak sempat dievakuasi ke fasilitas medis.

Kelaparan sebagai Makar Perang

Pemerintah Gaza menegaskan bahwa yang terjadi di lapangan bukanlah kekurangan logistik biasa, melainkan bagian dari makar jahat yang sengaja dirancang untuk menyiksa warga sipil yang tak berdaya. Blokade ketat, serangan udara tanpa henti, dan penutupan jalur distribusi bantuan telah membuat masyarakat Gaza terjebak dalam kondisi kelaparan yang mematikan.

“Ini bukan sekadar kejahatan perang. Ini adalah bentuk genosida perlahan yang mematikan secara psikologis, fisik, dan moral,” kata seorang pejabat di Gaza. “Israel dan pendukungnya di Washington sepenuhnya sadar bahwa mereka sedang membunuh orang-orang melalui kelaparan, dan mereka tetap melakukannya.”

Korban Genosida Terus Bertambah

Sejak 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan Israel telah melancarkan perang genosida menyeluruh di Jalur Gaza. Serangan brutal itu meliputi pembunuhan massal, pemindahan paksa, penghancuran infrastruktur sipil, serta blokade total terhadap bantuan kemanusiaan.

Hingga saat ini, lebih dari 187.000 warga Palestina menjadi korban tewas atau luka-luka, dengan lebih dari 11.000 orang masih hilang. Ratusan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka, mengungsi dalam kondisi yang mengenaskan tanpa jaminan makanan, air bersih, atau pengobatan.

Tangisan Anak-anak, Senyap Dunia

Kelaparan kini menyebar cepat seperti wabah di kamp-kamp pengungsian. Anak-anak bertahan hidup hanya dengan sepotong roti dalam sehari, sementara orang tua terpaksa menyaksikan buah hati mereka melemah dan meninggal perlahan—bukan karena peluru, tetapi karena perut yang kosong.

“Yang mati hari ini bukan hanya tubuh, tetapi harapan, martabat, dan rasa kemanusiaan. Dan dunia membiarkannya terjadi,” ujar seorang relawan kemanusiaan di Gaza.

Panggilan untuk Keadilan

Kantor Media Pemerintah Gaza mendesak komunitas internasional untuk tidak lagi membiarkan genosida ini berlangsung tanpa konsekuensi. Masyarakat sipil Palestina sedang disandera oleh sistem kolonial yang menjadikan kelaparan sebagai taktik militer, dan diamnya dunia adalah bagian dari kejahatan itu sendiri. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button