Ma’ruf Amin: Saya Ditugaskan PBNU untuk Jadi Wapres
Serang (SI Online) – Calon Wakil Presiden nomor urut satu KH Ma’ruf Amin hadir pada pelantikan Ketua Tandiziyah Nahdlatul Ulama (NU) Banten dan meminta dukungan warga NU dalam pencalonannya sebagai wakil presiden.
“Saya ditugaskan oleh PBNU untuk menjadi wapres, saya ini orang Banten, baru kali ini orang Banten ditunjuk jadi wakil presiden. Bahkan ke depan harus ada orang Banten yang jadi presiden,” kata KH Ma’ruf Amin saat menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten, di alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu 13 Oktober 2018.
Mantan Rais Aam PBNU ini mengatakan, hari ini ia mengaku bangga karena NU Banten bangkit kembali. Meskipun NU didirikan di Jawa Timur, guru para NU itu ada di Banten.
“Syekh Nawawi dan Syekh Abdul Karim adalah guru orang NU asal Banten,” kata KH Ma’ruf Amin.
Menurutnya, tugas NU saat ini menjaga negara, menjaga agama. Oleh karena itu, agar negara ini kuat harus menyatukan bangsa supaya tidak cerai berai.
“Kita harus menjaga agar tidak ada konflik ideologi yang akan menggantikan idelogi Pancasila dan NKRI, dengan Pancasila kita terbentuk NKRI, Pancasila rahmat bagi bangsa Indonesia,” ujar KH Ma’ruf Amin.
Dalam kesempatan tersebut, KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa dirinya ditugaskan oleh PBNU dan diminta oleh Presiden Jokowi untuk menjadi wapres. Oleh karena itu, ia meminta dukungan kepada ribuan warga NU Banten yang hadir agar ia dipilih menjadi wakil presiden.
“Nanti kalau saya ke sini lagi sudah bukan lagi cawapres, tetapi sudah menjadi wapres,” ucap Ketua Umum MUI Pusat ini disambut tepuk tangan ribuan warga NU Banten yang hadir.
“Ada orang yang bilang saya ini sudah tua untuk apa jadi cawapres. Saya ingat sebuah cerita ada orang tua yang menanam pohon, lalu ditanya untuk apa menanam pohon kan bapak sudah tua. Orang tua tersebut bilang, saya menanam pohon agar bisa dimakan untuk generasi yang akan datang,” tutur KH Ma’ruf Amin.
Ia mengatakan, dirinya menjadi cawapres ingin membantu Presiden Jokowi untuk menghilangkan kemiskinan, ketimpangan, kebodohan dan ketidaksejahteraan masyarakat, menghilangkan berbagai disparitas atau kesenjangan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Kapolda Banten Brigjen Pol Teddy Minahasa, serta para kiai dan ulama di Banten.
red: A Syakira
sumber: ANTARA