Ngaji Online versus Ngaji Offline
Duduk di depan komputer atau mencari pengetahuan melalui media sosial tentu berbeda dengan menghadiri mejlis ilmu. Memang ia mendapatkan ilmu dengan membaca sendiri atau mendengarkan rekaman kajian. Akan tetapi, ketahuilah bahwa majelis ilmu mempunyai banyak sekali keutamaan yang tidak bisa didapatkan melalui dunia maya.
Menuntut ilmu/mengaji secara online, kita tidak bisa mendapati contoh langsung adab dan akhlak dari sang guru. Dan yang lebih fatal adalah kesalahpahaman.
Salah satu kekurangan menuntut ilmu agama di dunia maya adalah tidak ada bimbingan guru. Sehingga dengan hanya membaca saja maka ada kemungkinan ia bisa salah paham. Masih mending jika salah ilmu dunia. Menjadi salah mengenai ilmu akhirat yang bisa jadi berujung masuk neraka kelak.
Syaikh Muhammad Shalih bin Al-‘Utsaimin rahimahullahu ketika ditanya, “Apakah boleh memperlajari ilmu dari buku-buku saja tanpa bimbingan ulama/guru, khususnya jika sulit mempelajari ilmu dari ulama karena sedikitnya jumlah mereka, bagaimana pendapatmu dengan perkataan, ‘barangsiapa yang gurunya adalah buku, maka kesalahannya lebih banyak dari benarnya?”
Beliau menjawab, “Tidak diragukan lagi bahwa ilmu bisa diperoleh dengan melalui ulama/guru dan melalui buku-buku. Akan tetapi memperoleh ilmu melalui ulama/guru lebih bisa mencapai hasil daripada melalui buku-buku. Karena menuntut ilmu melalui buku-buku lebih susah dan membutuhkan kesungguhan yang lebih…dan juga terkadang bisa jadi samar baginya beberapa perkara. Adapun perkataan, ‘barangsiapa dalilnya adalah bukunya’, maka kesalahannya lebih banyak dari benarnya. Maka ini tidak mutlak benar dan tidak mutlak juga salah. Adapun yang mengambil ilmu dari buku apa saja yang ia lihat maka tidak diragukan lagi bahwasanya ia banyak kesalahannya.” (Kitabul ‘ilmi syaikh ‘Utsaimin hal. 114, Darul Itqaan, Iskandariyah).
Maka, yuk teman-teman! Melingkar dengan sahabat shalihah/shalih di daerah kalian.
Hadirin majlis ilmu yang membawa manfaat dan kebaikan. Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah kita. Insyaallah. Wallahu’alam.
Toipah
Pelajar, Aktivis Remaja Smart With Islam