Dosen UIN Ar-Raniry: Disertasi Milk Al Yamin Coreng Nama UIN
Jakarta (SI Online) – Dosen Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA, angkat bicara terkait polemik disertasi yang menghalalkan seks di luar nikah oleh mahasiswa pascasarana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Yusran Hadi menilai disertasi karya Abdul Aziz berjudul “Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital” itu telah mencoreng nama UIN, khususnya UIN Kalijaga sebagai salah satu institusi pendidikan Islam dan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.
“Pihak UIN Jogja harus mengambil pelajaran dari kasus ini agar ke depan tidak mengulanginya dan tidak membiarkan paham liberal berkembang di UIN Jogja,” kata Yusran Hadi dalam keterangan tertulisnya kepada Suara Islam Online, Kamis 5 September 2019.
Kepada penulis, promotor dan para penguji disertasi ini Yusran menyerukan agar mereka bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Swt serta memohon maaf kepada umat Islam atas keresahan yang ditimbulkan akibat diluluskannya disertasi ini.
“Penulis harus dicabut gelar doktornya. Adapun orang-orang yang menyetujui dan meluluskannya (yaitu rektor, para promotor dan para penguji) harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatan rektor dan dosen,” kata anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara itu.
Yusran juga berpandangan agar disertasi tersebut dibatalkan saa, bukan direvisi. Dia beralasan hal itu sesuai dengan kaidah fiqh “Adh-dhararuyuzaal” (Kemudharatan itu harus dihilangkan) dan kaidah syariat lainnya.
“Jadi disertasi ini mesti dibatalkan, bukan meminta penulisnya untuk merevisinya,” ungkap doktor bidang fiqh dan ushul fiqh lulusan IIUM Malaysia itu.
Yusran juga mengingatkan, kasus penyimpangan Islam di UIN Jogja bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, terjadi pelarangan cadar di UIN Jogja oleh sang rektor Yudian Wahyudi sehingga mendapat kecaman keras dan penolakan dari umat Islam.
“Kedua kasus penyimpangan Islam ini terjadi pada masa kepemimpinan rektor yang sama. Bisa jadi banyak lagi kasus penyimpangan Islam lainnya di UIN Jogja yang tidak terekspos di media baik pada masa rektor ini maupun sebelumnya,” kata Yusran.
Yusran pun setuju jika Presiden Jokowi melalui Menteri Agama mencopot Yudian Wahyudi dari jabatannya sebagai Rektor UIN Jogja.
“Ganti dengan orang yang taat dan komitmen dengan Islamnya, demi kemaslahatan dan menjaga nama baik UIN Jogja sendiri. Juga demi kemaslahatan agama dan umat Islam,” pungkasnya.
red: shodiq ramadhan