Sunnah Nabi yang Terlupakan, Membangun Pasar di Bawah Komando Masjid
Bogor (SI Online) – Ketika hijrah ke Madinah dan memulai membangun peradaban Islam, pertama kali yang dilakukan Nabi Muhammad Saw adalah membangun masjid. Setelah itu Nabi membangun pasar di sekitar masjid untuk penguatan ekonomi umat.
“Inilah sunnah Nabi yang jarang dilakukan, yaitu membangun pasar di dekat masjid,” jelas Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor, Ustaz Abdul Halim, Jumat (11/10/2019).
Meskin demikian, kata Ustaz Halim, pasar yang dibangun harus sesuai konsep Nabi juga. “Tentu di pasar harus bebas dari segala praktik-praktik yang diharamkan, tetapi yang utamanya adalah manajemennya harus mengikuti masjid. Jadi pasar harus dibawah komando masjid,” ujarnya.
“Dan ini jelas berbeda dengan masjid-masjid di pasar sekarang ini, dimana manajemennya masing-masing, bahkan kadang masjid ikuti maunya pasar,” tambahnya.
Saat ini, kata Ustaz Halim, masih banyak umat Islam yang ada di lokasi pasar khususnya, ketika waktu shalat Jumat masih sibuk dengan urusan dunia, tidak mau untuk segera menunaikan ibadah shalat. “Padahal ayatnya jelas, Allah SWT berfirman; Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allâh dan tinggalkanlah jual beli,” kata Ustaz Halim mengutip surat Al Jumu’ah ayat 11.
Jadi disinilah pentingnya pasar dibawah komando masjid. Jika itu dilakukan, setiap waktu shalat semua umat Islam meninggalkan aktivitasnya untuk segera mendatangi rumah Allah. Dan nilai-nilai yang terbawa dari ketaatan beribadah di masjid dapat mewarnai aktivitas perdagangan di pasar. “Dan praktik jual beli yang halal sesuai ketentuan Islam tentu bagian dari ibadah juga, ibadah yang sifatnya non ritual,” tutur Ustaz Halim.
Oleh karena itu pihaknya berharap, konsep ini mudah-mudahan bisa dilakukan khususnya oleh para pelaku ekonomi. Jika umat Islam ibadahnya rajin, ekonominya juga kuat maka tahap berikutnya tentang kepemimpinan bisa lebih mudah dilakukan.
red: adhila
