Gelar Muktamar IV, Parmusi Kokohkan Connecting Muslim Melalui Dakwah Desa Madani
Jakarta (SI Online) – Organisasi kemasyarakatan Islam, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), dijadwalkan akan menyelenggarakan Muktamar IV pada akhir Maret 2020 mendatang di Jakarta. Wapres KH Ma’ruf Amin direncanakan akan membuka muktamar tersebut.
Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam mengatakan, tema yang diangkat dalam Muktamar IV adalah ‘Memperkokoh Connecting Muslim Melalui Gerakan Dakwah Desa Madani untuk Indonesia Maju’.
Usamah menjelaskan, tema ini diangkat karena program prioritas Parmusi adalah gerakan dakwah desa madani.
“Kita ingin menciptakan desa yang beriman bertakwa, akhlaknya baik, ekonomi dan pendidikannya bagus. Itu yang diupayakan Parmusi,” kata Usamah kepada wartawan usai bedah buku ‘Biografi Mohammad Natsir’ di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Gerakan dakwah desa madani, lanjut Usamah, juga sebagai realisasi dari rasa ukhuwah. Baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah maupun ukhuwan basyariyah.
Untuk mendukung program ini, Parmusi mengaku telah memiliki lima ribu orang dai yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian dari mereka telah mengikuti daurah Parmusi, sebagian lagi belum. Karena itu pihaknya akan terus melakukan daurah-daurah dai Parmusi di berbagai daerah. “Strategi ini akan kita masifkan,” kata Usamah.
Sebelumnya, usai bertemu Wapres KH Ma’ruf Amin, Usamah menyebutkan bila pihaknya sudah menyepakati nota kesepahaman dengan BRI Syariah dan BNI Syariah untuk mendukung Gerakan Dakwah Desa Madani. Namun ia juga mengharapkan pemerintah bisa memberi alokasi dana bantuan.
“Kami minta kepada pemerintah melalui Bapak Wapres agar mengalokasikan dana bagi Parmusi melalui bank syariah untuk dikucurkan,” kata Usamah.
Selama ini, pendanaan program itu murni dari sumbangan para pengurus Parmusi. Padahal, sudah dihitung bahwa untuk mengembangkan perhektar lahan pwserta program, membutuhkan minimal dana lima juta perhektar. Diharapkan pemerintah bisa menyediakan modal hingga Rp50 juta perkeluarga yang mengikuti program tersebut.
Lokasi lahan sendiri berada di wilayah Takalar dan Gowa di Sulawesi Selatan; Bengkalis di Riau; Sambas di Kalimantan Barat, dan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
red: shodiq ramadhan