UAS: Tidak Salaman Saat Ada Wabah itu Sunnah
Jakarta (SI Online) – Pemerintah telah mengimbau kepada masyarakat agar melakukan social distancing (jaga batas jarak) atau yang belakangan diganti menjadi physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia.
Mengenai imbauan ini, dai kondang asal Pekanbaru, Riau, Ustaz Abdul Shomad (UAS) mengatakan, upaya pemerintah dengan mengimbau masyarakat agar menjaga jarak kepada orang lain, tidak bersalaman sementara dan menghindari tempat-tempat berkerumun itu sudah tepat.
UAS mengatakan, pada zaman Rasulullah Saw juga pernah ada kisah seseorang yang terjangkit penyakit menular kemudian ditolak untuk bersalaman.
“Zaman Nabi Muhammad Saw, pernah itu ada orang yang sudah terkena penyakit kusta menular. Kata Nabi, kami sudah membai’at engkau (mestinya salaman). Karena dia terkena penyakit menular, Nabi mengatakan farji’ atau pulanglah, tidak perlu bersalaman,” kata Ustaz Somad melalui akun Instagramnya, dikutip pada Kamis, 25 Maret 2020.
Sehingga, imbuan pemerintah agar masyarakat tidak berinteraksi sosial dengan orang yang dikhawatirkan menularkan virus dan tidak bersalaman itu bukan berarti meninggalkan sunnah. “Justru sedang melaksanakan sunnah,” ujarnya.
red: farah abdillah