NASIONAL

Manfaatkan Waktu di Rumah untuk Penguatan Keluarga

Bogor (SI Online) – Pengasuh Majelis Tafsir Al-Qur’an Masjid Al Hijri Bogor KH Didin Hafidhuddin kembali memberikan materi kajian tafsir melalui pesan tertulis. Pesan kajian tersebut dibuat sebagai pengganti kajian yang biasanya dilakukan setiap Ahad pagi di Masjid Al Hijri.

Pada Ahad ini (29/3), Kiai Didin memberikan pelajaran yang diambil dari tafsir surat Ash Shaffat ayat 102. Menurutnya, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari ayat tersebut.

Pertama, keluarga adalah institusi pertama pendidikan untuk mengajarkan sekaligus mempraktekkan dan membiasakan hal-hal yang positif, seperti patuh dan hormat kepada orang tua atas dasar keimanan kepada Allah Swt.

Kedua, Keluarga Nabi Ibrahim adalah contoh keluarga yang mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan cinta atas dasar kecintaan dan kepatuhan kepada Allah Swt. “Anak dididik visi dan misi hidup yang sesungguhnya, yaitu menjadi Muslim yang istiqomah dalam iman dan amal soleh,” kata Kiai Didin melalui pesan tertulisnya kepada Suara Islam Online, Ahad (29/3).

Ketiga, dalam keluarga dibiasakan dialog dan musyawarah antara orang tua dengan anak. Musyawarah dalam rangka melaksanakan perintah Allah Swt, seperti melaksanakan mimpi sang ayah (Nabi Ibrahim) untuk menyembelih putra yang dicintainya (Nabi Ismail).

“Karena kedua-duanya sudah memiliki prinsip hidup yang jelas, dan keyakinan bahwa mimpi tersebut adalah benar perintah dari Allah Swt, mereka dengan rela dan ikhlas melaksanakannya. Meskipun kemudian diganti oleh Allah Swt dengan penyembelihan seekor domba, yang kemudian menjadi syariat penyembelihan hewan qurban,” ujar Kiai Didin.

Keempat, memang tujuan musyawarah itu untuk melaksanakan perintah Allah SWT dalam kehidupan, bukan untuk membuat syariat atau aturan yang melanggar ketentuan-Nya. “Misalnya musyawarah bagaimana upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ekonomi syariah. Bukan musyawarah untuk mengganti sistem ekonomi syariah dengan sistem ekonomi ribawi. Hanya saja musyawarah ini bisa dilaksanakan dengan baik, apabila musyawirin memiliki visi dan misi hidup yang sama, serta ketaatan kepada Allah Swt,” jelasnya.

Kelima, dalam kondisi sekarang, kita diperintahkan tinggal di rumah, untuk mengurangi dan menghambat penyebaran Covid-19. “Maka mari kita pergunakan untuk menguatkan kembali rumah (keluarga) sebagai institusi pendidikan pertama dalam mengajarkan dan membiasakan hal hal yang positif dalam kehidupan,” jelas Kiai Didin.

Ia pun berdoa berharap agar Allah Swt menjaga dan melindungi kita semua dari berbagai musibah, fitnah, wabah penyakit, dan azab yang dahsyat di dunia dan di akhirat.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button