Empat Peristiwa Bersejarah di Tanggal 2 Ramadhan
Dalam kitab karya Syaikh Dr. Abdurrahman Al-Baghdady yang berjudul “Al-Hawâdits Al-Muhimmah fi Syahri Ramadhan” (Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Ramadhan), sedikitnya tercatat ada 4 peristiwa bersejarah terkait peradaban Islam dan dunia yang terjadi di tanggal 2 Ramadhan. Keempatnya bertema perang, ada yang bernilai positif dan juga negatif.
Pertama, dimulai dari keberhasilan dakwah Islam menaungi Maroko-Afrika Utara. Hingga kini kejayaan negeri Islam tersebut dapat kita saksikan, bahkan menjadi salah satu destinasi travelling menakjubkan di dunia karena memiliki gurun pasir dan spot ski salju.
Kedua, sejarah masuknya Islam ke Kepulauan Baleares-Spanyol. Sayangnya dalam Perang Salib wilayah tersebut kembali dikuasai Eropa (Barat) meninggalkan jejak kejayaan Islam di sana. Mirisnya kini kota Ibiza di pulau tersebut lebih dikenal sebagai pusat pesta pantai bebas jauh dari nilai Islam.
Ketiga, peristiwa kelam kekalahan pasukan Islam Andalusia oleh pasukan kuat Franka Eropa yang dikenal sebagai Perang Bilath Syuhada. Padahal perang ini disebut banyak sejarawan sebagai kunci penentu Islam dan Eropa. Maksudnya jika Islam menang dalam perang tersebut kemungkinan besar seluruh Eropa akan ada dalam kekuasaan Islam. Namun yang terjadi sebaliknya, seolah terulang lagi seperti dalam Perang Uhud dahulu, pasukan Islam kalah karena tergiur harta rampasan perang.
Keempat, peristiwa kalahnya Mongol oleh Mamluk dalam perang memperebutkan wilayah Damaskus-Suriah, eks. pusat pemerintahan Daulah Umayyah. Kisah ini membuat bingung sebab Mongol sebelumnya adalah penghancur Abbasiyah, tapi ketika berlangsungnya perseturuan itu sudah masuk Islam dengan pimpinan terkenalnya Mahmud Ghazan Khan. Sebegitu bernafsunya menyerang Mamluk sebagai kesultanan Islam di Mesir yang berhak menguasai Suriah saat itu. Hingga tak tanggung-tanggung akhirnya Mamluk mengirim utusan ulama besar untuk menasihati Mongol agar mengurungkan niat perangnya karena menyangkut sesama muslim. Sayangnya peringatan Syaikhul Islam Ibn Taimiyah itu tak diindahkan Mongol yang akhirnya mengantarkan pada kekalahan.
Semoga kita bisa mengambil ibrah/i’tibar (pelajaran berharga) dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Wallahu a’lam.
Anto Apriyanto, M.E.I.
Ketua Harian Komunitas Ekonomi Islam Indonesia (Koneksi)