Kontroversi Partai Gelora
Sekali muncul ke publik, Partai Gelora langsung bikin heboh. Partai besutan mantan Presiden PKS Anis Matta itu pada Senin (20/7) bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Tone pemberitaan media sesungguhnya netral. Tidak ada judul yang sensasional. Hampir semua media menurunkan berita yang seragam.
Sebagai partai politik baru, mereka sedang mengenalkan diri kepada Jokowi sebagai seorang Presiden. Kepala negara.
Acara itu merupakan rangkaian safari silaturahmi dengan para pemimpin lembaga negara, tokoh politik dan tokoh masyarakat.
Tapi masalahnya menjadi lain ketika foto para petinggi Gelora, selfie bersama Jokowi.
Foto-foto itu menyebar dengan cepat di medsos dan platform pertemanan. Mereka dibully habis. Komentar-komentarnya dijamin bikin panas telinga.
Baca juga: Fahri Hamzah Cs Temui Jokowi, Ada Apa?
Banyak yang menganggap Gelora bagian dari rezim. Dibentuk untuk menggembosi PKS. Partai yang kini dinilai menjadi satu-satunya yang konsisten menjadi oposisi.
Mereka juga dianggap berkhianat kepada umat. Ketika umat sedang pasang kuda-kuda, posisi berhadap-hadapan dengan rezim pemerintah karena RUU HIP, mereka malah “merapat.”
Sebagian besar petinggi Gelora memang dikenal sebagai mantan petinggi PKS.
Anis Matta bahkan pernah menjadi Presiden PKS. Dia tampil ketika partai itu dilanda huru hara. Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap KPK.