Pidato HRS Sebelum Pemakaman Jenazah Syuhada Laskar FPI
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa poin penting untuk segenap keluarga para syuhada, segenap pengurus Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam, segenap laskar dan simpatisan FPI, bahkan untuk seluruh warga dan bangsa Indonesia.
Pertama, bahwa keterangan pers secara resmi yang sudah dikeluarkan oleh DPP FPI tentang kronologis penembakan yang terjadi isinya adalah benar. Sekali lagi saya sampaikan, kronologis yang sudah dibuat dan disebar DPP FPI saya memberikan kesaksian sebagai salah satu saksi korban selama kejadian bahwa isi keterangan pers itu benar.
Kedua, yang ingin saya sampaikan di sini bahwa pada saat kejadian, tidak ada satupun di antara kami, baik saya dan keluarga, maupun seluruh laskar pengawal yang begitu setia mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari kepolisian. Sama sekali kami tidak menduga, kami tidak pernah mengira, apalagi kami mengerti.
Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami. Dan jumlah mereka bukan 1-2 -3 mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti, berupaya untuk maju ke depan untuk bisa sampai ke mobil Habib Hanif, yang persis ada di belakang saya. Bahkan untuk bisa mencapai mobil saya yang ada di depan.
Tapi dengan gagah luar biasa para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang paling belakang ini ada dua mobil. Luar biasa, mereka tegas, mereka bela, mereka berani, mereka dengan begitu luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga para penjahat tadi tidak satupun yang berhasil untuk mencapai kami. Allahu Akbar!
Ini menunjukkan, bagaimana sigapnya mereka, cerdasnya mereka, pintarnya mereka, beraninya mereka tanpa senjata. Itu kedua yang mau saya sampaikan.
Dan poin ketiga, bahwa tuduhan kalau pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar. Tidak ada satupun pengawal kami yang dipersenjatai. Karena kami tidak pernah mengira, sekali lagi kalau kami akan diperlakukan seperti itu.
Pengawal-pengawal ini adalah standar pengawal biasa. Pengawal standar keluarga biasa. Saya ada empat mobil, semua isinya keluarga, anak, mantu, saudara, cucu-cucu kami semua ikut. Ada tiga masih bayi, masih minum air susu ibu. Dan masih ada empat di bawah empat tahun bahkan di bawah tiga tahun. Jadi benar kami sekeluarga semua.
Nah jadi yang ingin saya sampaikan di sini adalah para laskar ini mengawal, tugas mereka mengawal bukan untuk mengganggu siapa pun.