MUHASABAH

Musibah Tak Henti, Saatnya Muhasabah Diri

Di awal Januari 2021, media diramaikan dengan berita duka di tengah musibah Ccovid-19 yang belum juga berakhir, mulai dari kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya yang pada akhirnya mengantarkan seorang pilot saleh dan dermawan menghadap sang Khaliq. Kemudian menyusul gempa yang menimpa saudara kita di Sulawesi Barat hingga musibah banjir di Kalimantan Selatan serta erupsi gunung Semeru yang dukanya masih dirasakan saudara kita sampai hari ini.

Bukan hanya itu berita duka wafatnya para ulama kharismatik yang menjadi gudang ilmu hampir setiap hari mewarnai media massa. Musibah demi musibah mengawali tahun baru ini dan seolah tak henti-hentinya menyapa negeri ini.

Adanya musibah ini mengharuskan kita untuk senantiasa muhasabah diri, keluarga, pemimpin kita, apa gerangan hikmah dan makna kejadian ini. Sebagai manusia yang menyandang status sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, memiliki akal dan pikiran, tidakkah kita seharusnya mulai mengintrospeksi diri dan belajar mencerna akan setiap kejadian yang nampak di depan mata?

Apakah ini murni salah satu ketetapan Allah ataukah ada campur tangan manusia yang mengundang musibah dan bencana ini?

Musibah yang beruntun menghantam negeri ini, tidakkah kita menyadari bahwa alam benar-benar sedang menasihati kita bahwa bumi ini sedang tidak bercanda dengan kita, akhir zaman itu kini telah tiba.

Ingatlah bagaimana azab yang dialami sejumlah kaum sebelum Nabi Muhammad SAW, antara lain azab kepada kaum Adh, kaum Samuth, kaum Nabi Luth, dan kaum Nabi Nuh. Mereka Allah SWT hancurkan dengan sehancur-hancurnya. Tidakkah kisah kaum terdahulu menjadi peringatan dan pelajaran bagi kita yang hidup di zaman ini?

Dosa yang amat besar kita saat ini adalah sudah melalaikan syariat Allah SWT. Dimulut kita berucap cinta pada Allah SWT, rindu pada Rasulullah Saw namun masih ada yang alergi pada syari’at Islam. Kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan saat ini seolah sudah menjadi hal biasa. Judi, khamr, korupsi, anak durhaka kepada orang tua, istri berani kepada suaminya, banyak perampokan, pembunuhan, dan perzinaan merajalela. Kemaksiatan inilah yang mengundang musibah karena manusia sudah melampaui batas.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button