MUHASABAH

Musibah Tak Henti, Saatnya Muhasabah Diri

Selain kemaksiatan, kezaliman yang telah nampak secara transparan ini juga dapat menjadi sebab datangnya bala dan musibah.

Allah SWT memperingatkan kita melalui firman Nya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S Ar Rum : 41)

Perusakan alam yang sistemis dan masif yang terjadi saat ini menjadi bukti dalam surat Ar Rum 41 tersebut. Hutan ditebang, tambang dieksploitasi besar-besaran dengan dalih pertumbuhan ekonomi. Keseimbangan alam pun menjadi rusak. Bagaimana cengkraman gaya kepemimpinan kapitalis begitu nyata mewarnai kehidupan rakyat hari ini. Orientasi hidup hanya sekedar mengejar materi semata.

Para penguasa tidak pernah ragu mengorbankan rakyatnya atas nama eksploitasi sumber daya alam dengan dalih pertumbuhan ekonomi untuk memenuhi nafsu keserakahan. Mereka berfoya-foya dengan kekayaannya di tengah banyak orang yang menderita.

Allah SWT akan mengazab sebuah kaum karena kezaliman, karena kedurhakaan yang dilakukan para penguasanya. Meskipun ibadah rakyat sudah bagus, meskipun amal perbuatan mereka sesuai syari’at agama, tapi kalau para pejabatnya banyak yang mengumbar nafsu, korupsi, berfoya-foya dan zalim maka itu berpotensi turunnya azab atas kaum tersebut.

Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS al-Isra` [17]: 16).

Belum cukupkah musibah demi musibah Allah tunjukkan kepada kita saat ini sebagai sebuah teguran agar kita kembali kepadaNya, melaksanakan syariat Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Sebagaimana janji Allah SWT zat yang maha adil dan maha bijaksana telah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 96,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan karena perbuatannya.” ( Al Araf 96).

Keberkahan itu didapat dengan baiknya perlakuan pemimpin kepada rakyatnya. Begitu pun sebaliknya, ketaatan rakyat pada pemimpin menjadi pembuka pintu keberkahan.

Sudah saatnya kita bertobat, berbenah dan berjuang untuk menjadikan syariat Islam tegak dimuka bumi ini.

Wallahu a’lam bishowab

Selvi Sri Wahyuni S.Pd.I

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button